Tanaman asam jawa (Tamarindus indica) ini sanggup tumbuh dengan baik di berbagai kondisi wilayah di Indonesia. Tanaman ini bisa ditemukan di lingkungan yang mengandung tanah berpasir hingga tanah liat sampai ketinggian mencapai 1000 meter dpl. Karena mempunyai sistem perakaran yang panjang, pohon ini dapat bertahan terhadap cuaca yang kering ataupun terpaan angin yang kencang. Ada cukup banyak kuliner khas Nusantara yang menggunakan bumbu dasar berupa asam jawa. Jadi tanaman ini sepatutnya Anda tanam di pekarangan rumah untuk mencukupi kebutuhan dapur.
Proses perbanyakan asam jawa bisa dilakukan melalui biji, cangkok, sambung, dan okulasi. Tetapi secara umum, proses perbanyakan secara vegetatif dapat menghasilkan kualitas bibit yang lebih baik daripada metode generatif. Bibit asam jawa sebaiknya ditanam di awal musim penghujan antara bulan November sampai Januari. Adapun jarak penanaman yang paling ideal berkisar antara 8 x 8 m hingga 10 x 10 meter. Penanaman bibit asam jawa secara tepat akan membuatnya tumbuh subur. Anda dapat menanam asam jawa tersebut langsung di tanah atau menggunakan pot dan polybag.
Penanaman Asam Jawa
Penanaman asam jawa dikerjakan dengan mempersiapkan lahan budidaya terlebih dulu. Buatlah lubang tanam dengan ukuran 30 x 30 x 50 cm. Kemudian masukkanlah pupuk kandang ke dalam lubang tanam tersebut. Setelah itu, Anda perlu membiarkan lahan tersebut selama 7-10 hari. Barulah selanjutnya bibit asam jawa ditanamkan ke dalam lubang tanam. Proses penanaman ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tak mengakibatkan kerusakan pada sistem perakarannya. Anda bisa mendapatkan bibit asam jawa yang berkualitas unggul di www.tokotanaman.com dengan harga yang terjangkau.
Perawatan Asam Jawa
Pada dasarnya, pohon asam jawa ini tidak membutuhkan bentuk-bentuk perawatan secara khusus. Akan tetapi, pemberian perawatan yang tepat tentu saja dapat mempercepat masa berbuahnya tanaman ini. Tanaman asam jawa yang dipelihara dengan baik biasanya akan menghasilkan buah pada umur berkisar antara 3-4 tahun. Bentuk-bentuk perawatan yang diberikan mencakup pengairan, pemupukan, dan juga perlindungan tanaman tersebut. Pemangkasan juga perlu dilakukan secara rutin untuk memperbaharui cabang penghasil buah dan menjaga ketinggian tanaman asam jawa.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Ada cukup banyak hama yang kerap menyerang pohon asam jawa. Di antaranya adalah penggerek buah, kutu bubuk, kutu perisai, cacing, ulat pemakan daun, dan sebagainya. Bahkan serangan hama penggerek buah dapat mengakibatkan kerusakan fatal terhadap buah-buah yang sedang dalam masa pematangan. Sedangkan untuk penyakit-penyakit yang diketahui dapat menjangkiti asam jawa yakni busuk pohon dan bercak daun. Anda harus waspada terhadap kemungkinan serangan-serangan hama atau penyakit tadi. Pengendalian secara dini akan mencegah kondisi tanaman tersebut kian memburuk.
Panen Asam Jawa
Pemanenan buah asam jawa dilakukan dalam dua kali tahap. Tahap pertama ialah pemanenan terhadap buah-buah yang masih mentah ataupun setengah matang dan berwarna hijau. Buah seperti ini biasanya dimanfaatkan sebagai bumbu penyedap suatu masakan. Kemudian pada tahap kedua, pemanenannya dilaksanakan dengan memetik buah-buah asam yang kondisinya sudah benar-benar matang. Buah asam yang telah masak ini mempunyai rasa yang agak manis sehingga dapat diolah menjadi berbagai kudapan seperti selai, minuman, dan sebagainya. Anda bisa memanfaatkannya dengan baik.