Cara Kultur Jaringan Pisang untuk Membuat Bibit Berkualitas Unggul

Bisa dibilang pohon pisang merupakan salah satu tanaman yang sangat mudah ditanam. Bahkan pohon pisang liar pun tetap mampu tumbuh subur di mana saja ada tanah yang kosong. Jadi tanaman pisang ini adalah pilihan yang tepat bagi Anda yang ingin mencoba membudidayakan suatu tanaman namun tidak mempunyai waktu yang cukup untuk merawatnya. Silakan Anda bisa membeli bibit pisang di toko online kami di www.tokotanaman.com ya. Kami menyediakan bibit pisang anakan maupun kultur jaringan.

Ya, Anda memang dapat memperbanyak tanaman pisang menggunakan metode anakan maupun kultur jaringan. Biasanya petani lebih suka bibit pisang dari kultur jaringan karena kualitasnya yang lebih bagus. Adapun kelebihan dari metode perbanyak secara kultur jaringan antara lain menghasilkan bibit dengan sifat yang sama seperti tanaman induk, dapat menghasilkan bibit yang banyak dalam waktu lebih cepat, mutu bibit yang dihasilkan lebih seragam, dan tidak membutuhkan lahan pembibitan yang luas.

Selain itu, bibit pisang yang berasal dari kultur jaringan juga bebas dari penyakit, bakteri, dan cendawan. Jadi jangan kaget bibit Anda mendapati harga bibit pisang kultur jaringan lebih mahal dibandingkan bibit pemisahan dari anakan. Sebab memang bibit kultur jaringan tersebut memiliki kualitas yang lebih unggul ya. Sekarang Anda mungkin tertarik untuk mengerjakannya sendiri perbanyakan tanaman pisang dengan metode kultur jaringan? Jika iya, Anda dapat mengikuti panduan lengkapnya di bawah ini.

Di bawah ini tahap-tahap pelaksanaan perbanyakan tanaman pisang dengan metode kultur jaringan!

Pemilihan Pohon Pisang Indukan

Pohon pisang yang akan dijadikan sebagai tanaman induk harus dipilih dengan tepat karena akan sangat mempengaruhi kualitas bibit yang dihasilkan. Tidak sembarang tanaman pisang layak untuk digunakan sebagai pohon induk. Adapun syarat-syarat pohon pisang induk yang cocok digunakan sebagai sumber eksplan adalah sebagai berikut :

  1. Varietas pisang sudah dilepas
  2. Kondisinya benar-benar sehat yang ditentukan memakai ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay)
  3. Sudah dilabeli oleh BPSB (Badan Pengawasan dan Sertifikasi Benih)

Inisiasi Anakan Tanaman Pisang

Berikut ini merupakan langkah-langkah yang tepat dalam melakukan inisiasi terhadap anakan tanaman pisang selengkapnya :

  1. Mulailah dengan mengupas anakan (eksplan) pohon pisang hingga diameternya mencapai sekira 5 cm. Eksplan atau inokulan adalah bagian tanaman yang dipakai untuk bahan induksi, inisiasi, atau inokulasi yang notabene merupakan tahapan awal dari kultur jaringan. Kemudian Anda bisa mencucinya sampai bersih.
  2. Eksplan tersebut lantas bisa direndam selama kurang lebih 10 menit di dalam larutan fungisida. Di sini kami menggunakan fungisida yaitu Benlate dengan dosis 1 gram per liter air. Lalu eksplan direndam lagi di dalam larutan Natrium hypoclorit 70% selama 10 menit.
  3. Bagian pelepah eksplan kemudian dapat dikupas hingga diameternya 1 cm di dalam laminar air flow. Setelah itu, Anda bisa menyelupkan eksplan tersebut di dalam larutan Natrium hypoclorit 8% dan air murni (aquades) yang steril.
  4. Eksplan selanjutnya dapat dibilas menggunakan ascorbit acid. Proses kulturisasi lalu dilanjutkan pada media inisiasi yang terdiri dari MS (media dasar), 2 ppm IAA, 5 ppm BAP, dan sukrosa 30 gram/liter.
  5. Kini waktunya bagi Anda untuk menunggu waktu selama kurang lebih 1 bulan. Kemudian Anda dapat membelah eksplan menjadi dua bagian. Jangan lupa untuk memotong pelepahnya. Lantas subklutur eksplan tersebut ke media multiplikasi.

 Multiplikasi (Penggandaan) Tunas

Proses penggandaan tunas (multiplikasi) dapat dilakukan dengan metode sebagai berikut :

  1. Anda dapat melakukan subkultur tunas ke media dasar berupa campuran MS (Murashiqe and Skoog), 2 ppm IAA, 4 ppm BAP, dan 30 gram/liter gula.
  2. Pecahlah tunas sesuai dengan jumlah tunas yang ada. Selanjutnya lakukan subkultur ke media baru dengan komposisi media yang sama.
  3. Eksplan kemudian dibilas menggunakan ascorbit acid. Setelah itu, kulturkan subkultur tunas pada tahap multiplikasi maksimal hingga sebanyak 5 kali.

Perangsangan Pengakaran Tunas

Sekarang waktunya bagi Anda untuk merangsang munculnya akar pada tunas eksplan. Proses ini sangat penting sekali dilakukan. Mengingat kondisi eksplan yang masih rentan, maka Anda harus mengerjakan tahap ini dengan ekstra hati-hati. Adapun proses perangsangan pengakaran tunas ini dapat dilaksanakan dengan metode di bawah :

  1. Subkultur ke media MS (Murashiqe and Skoog), 2 ppm IAA, dan 30 gram/liter gula
  2. Tunggulah waktu selama kurang lebih 1 bulan subkultur bagi eksplan tersebut
  3. Setelah 1 bulan subkultur berlalu maka planlet pun akan terbentuk

Planlet adalah sekelompok sel yang belum terdiferensial atau terorganisir (dinamakan kalus) yang berkembang menjadi tunas, menghasilkan akar, dan selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.

Aklimatisasi Planlet dengan Baik

Tahap aklimatisasi ini merupakan tahap yang benar-benar sangat penting. Mengapa? Sebab pada tahap ini kita akan mengadaptasikan atau menyesuaikan diri planlet terhadap lingkungan luar. Oleh karena itu, Anda harus mengerjakannya dengan tepat dan sungguh-sungguh.

Adapun ciri-ciri planlet pohon pisang yang telah siap untuk diaklimatisasi antara lain :

  • Postur planlet sudah terbilang besar
  • Tinggi minimal planlet adalah 5 cm
  • Planlet sudah berwarna hijau tua
  • Kondisi pertumbuhan planlet normal

Sedangkan cara melakukan aklimatisasi planlet yang baik adalah sebagai berikut :

  1. Planlet dapat dikeluarkan dari botol terlebih dahulu. Pisahkan satu per satu planlet tersebut, lalu Anda pun bisa mencucinya sampai bersih. Akar planlet yang terlalu panjang sebaiknya dirapikan dengan memotongnya sebagian. Daun juga mesti dikurangi hingga menyisakan 3 helai saja.
  2. Rendamlah planlet yang sudah bersih tersebut ke dalam larutan fungisida supaya terhindar dari serangan jamur dan cendawan. Gunakan larutan fungisida dengan konsentrasi 2 gram/liter air selama 30 detik. Selanjutnya Anda bisa mengangin-anginkannya sampai kering.
  3. Siapkan media tanam berupa campuran tanah dan sekam bakar dengan perbandingan 1:2. Lalu Anda bisa menanamkan planlet di media tanam tersebut. Jangan lupa untuk memasang plastik sungkup transparan selama 7-10 hari agar planlet terhindar dari sinar matahari langsung.
  4. Biasanya sih sistem perakaran planlet sudah mulai sempurna pada usia minimal 1 bulan setelah tanam. Barulah Anda dapat memindahkannya. Perawatan yang perlu dilakukan pada tahap ini hanya mengontrol air di media tanam dengan menyirami tanaman di waktu yang tepat.

Transplantasi Bibit Pohon Pisang

Bibit pohon pisang baru bisa dipindahkan dari lokasi pembibitan (green house) ke area transplanting setelah 1 bulan berlalu. Di sini bibit akan diberi bakteri Trichoderma yang berfungsi untuk menahan serangan penyakit layu fusarium yang notabene disebabkan oleh cendawan. Pindahkan bibit pisang ke polybag yang telah berisi media tanam berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1. Setelah 2 bulan di polybag, bibit pisang hasil dari kultur jaringan pun sudah boleh ditanam di kebun.

Ciri-ciri bibit pohon pisang kultur jaringan yang baik sehingga layak ditanam di kebun yaitu :

  • Tinggi bibit pisang sekitar 15-25 cm
  • Bibit mempunyai daun minimal 4 helai
  • Pertumbuhan bibit terbilang normal