Tidak sedikit orang yang beranggapan apabila jahe merah cuma mampu dimanfaatkan sebagai minuman penghangat, pereda sakit tenggorokan, dan bumbu masakan saja. Namun faktanya, kandungan senyawa aktif yang terdapat pada jahe merah ini membuatnya sangat bagus dikonsumsi saat diet juga loh. Seiring dengan tingkat permintaan pasar akan jahe merah yang semakin meningkat, maka potensi keuntungan budidaya tanaman ini juga semakin besar. Selain dijual untuk memenuhi pasar di dalam negeri, jahe ini juga laku keras di pasar internasional. Uniknya adalah penanaman jahe merah biasa dilakukan memakai wadah penanaman berupa karung.
Bagi Anda yang tertarik untuk membudidayakan jahe merah, berikut ini adalah langkah-langkah praktis untuk membudidayakan jahe merah di dalam karung! Anda bisa mencobanya dengan baik.
Langkah 1 : Menyiapkan Media Tanam
Anda perlu menyiapkan wadah penanaman berupa karung, baik itu menggunakan karung beras maupun karung pupuk. Semakin besar ukuran karung, maka media tanam yang dapat diisikan ke dalamnya bakal semakin banyak sehingga tingkat produktivitas tanaman jahe pun akan semakin tinggi. Adapun media tanam yang digunakan terdiri atas campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1 atau 1:1:2 tergantung tingkat kesuburan tanah yang dipakai di sini.
Baik tanah, pasir, dan pupuk yang digunakan sebagai media tanam harus bersih dan bebas dari kotoran. Setelah tercampur secara merata, media tanam ini kemudian dimasukkan ke dalam karung yang sudah Anda siapkan. Pengisian media tanam ini cukup memenuhi sampai seperempat dari total volume karung tersebut. Mengapa? Karena selama pemeliharaan tanaman nanti, karung akan terus diisi dengan media tanam secara bertahap agar tanaman jahe merah bisa menghasilkan banyak rimpang.
Langkah 2 : Membibitkan Jahe Merah
Pemilihan Benih
Benih dari tanaman jahe merah diambil dari bagian rimpangnya. Ciri-ciri benih jahe merah yang memiliki kualitas yang bagus antara lain kondisinya segar, sehat, ukurannya normal, tidak cacat, tidak terluka, dan berasal dari tumbuhan indukan yang mempunyai mutu bagus. Rimpang-rimpang jahe merah yang sudah terkumpul ini selanjutnya disortir sekali lagi berdasarkan kualitasnya. Anda harus melakukannya dengan teliti untuk mendapatkan benih jahe merah yang mutunya bagus.
Pengecambahan
Rendamlah benih jahe ke dalam larutan fungisida selama 15 menit. Setelah itu, letakkan benih tersebut di atas tampah/nyiru. Pindahkan tampah tadi di ruangan yang memiliki tingkat kelembaban cukup tinggi untuk memicu terjadinya proses perkecambahan jahe merah. Kontrol terhadap benih jahe merah harus dilaksanakan setiap hari selama 10-14 hari. Basahi benih dengan air secukupnya kalau kondisinya terlalu kering. Sebab proses ini membutuhkan kondisi tempat yang lembab.
Penyemaian
Tempat persemaian jahe merah ini berupa tanah petak yang berukuran 1 x 2 m, di mana lokasinya harus terhindar dari terik matahari atau curah hujan. Petak tersebut lantas diisi menggunakan pasir dan pupuk organik. Proses penanaman kecambah jahe merah dilaksanakan pada kedalaman sekitar 4-5 cm. Benih-benih tadi akan berubah menjadi bibit jahe merah saat usianya mencapai 2-4 minggu. Setelah bibit jahe merah mempunyai tinggi sekitar 10 cm, Anda bisa memindahkannya ke media karung.
Langkah 3 : Menanam Bibit Jahe Merah
Pertama-tama, buatlah lubang penanaman pada media tanam yang terdapat di karung sebesar ukuran pangkal bibit. Kemudian tanamkanlah bibit jahe merah ke dalam lubang tadi, lalu tutup kembali dengan media di sekitarnya dan padatkan. Setelah semua bibit jahe merah telah selesai Anda tanam, Anda bisa menyirami media tanam menggunakan air bersih supaya proses adaptasi bibit bisa berjalan dengan baik. Letakkanlah karung-karung ini di tempat yang teduh, yang terletak di bawah naungan sampai umurnya mencapai usia 2,5 bulan lamanya.
Langkah 4 : Memelihara Tanaman Jahe Merah
Penyiraman
Tanaman jahe merah perlu disiram setiap hari agar tumbuh subur, khususnya di waktu sore hari. Untuk memudahkan penyiraman dan mengantisipasi musim kemarau, Anda bisa menempatkan karung-karung berisi tanaman jahe merah ini di dalam kolam ikan. Trik ini dilakukan untuk mempermudah Anda dalam mencukupi kebutuhan air pada tanaman. Proses penyiraman bisa dihentikan sementara ketika tanaman sudah mulai memasuki tahap pengeringan yakni waktu memasuki masa panen.
Penyiangan dan Penggemburan
Penyiangan ini dilaksanakan untuk menghilangkan rumput yang tumbuh di media tanam sehingga tidak mengganggu pertumbuhan tanaman jahe merah. Penyiangan utamanya dilaksanakan pada empat bulan awal yakni ketika tanaman belum terlalu rimbun. Untuk menekan pertumbuhan gulma di dalam karung, Anda bisa menutupinya dengan mulsa. Media tanam juga perlu digemburkan secara berkala. Tujuannya adalah menyediakan media tumbuh yang tepat bagi akar tanaman serta memperbaiki sirkulasi udara di dalam media tanam. Proses penggemburan ini dikerjakan secara manual menggunakan cetok.
Pemupukan
Demi memenuhi kebutuhan nutrisi pada tanaman jahe merah ini, maka upaya pemupukan susulan pun wajib dilaksanakan minimal setiap 2 bulan sekali. Pupuk yang sebaiknya digunakan di sini berupa pupuk organik dengan dosis sesuai kebutuhan tanaman. Jumlah pupuk yang diberikan kira-kira 1/5 dari ukuran karung yang digunakan. Pemakaian pupuk berupa kohe kambing atau urine kelinci sangat disarankan di sini karena telah terbukti mampu menyuburkan pertumbuhan tanaman dengan lebih efektif.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Beruntung tanaman jahe merah termasuk jarang sekali diserang oleh hama ataupun penyakit. Beberapa hama yang sering kali ditemukan mengganggu tanaman ini misalnya yaitu belalang dan ulat yang senang memakan daun. Teknik pengendaliannya dapat dilaksanakan secara mekanis dan kimiawi menggunakan insektisida organik. Sementara itu, penyakit yang sering menyerang jahe merah adalah layu bakteri dan busuk rimpang yang disebabkan oleh serangan jamur atau cendawan. Pencegahannya bisa Anda lakukan memakai bakterisida dan fungisida serta pemusnahan terhadap tanaman yang berpenyakit.
Langkah 5 : Memanen Jahe Merah
Pada umumnya, tanaman jahe merah bisa dipanen setelah berumur 10 bulan. Sebelumnya, tanaman ini akan mengalami masa pengeringan terlebih dahulu yang ditandai dengan daun dan batangnya berubah warna menjadi kekuning-kuningan ataupun terlihat mengering. Pemanenan dilakukan dengan membuka karung seluruhnya, lantas mengangkat rimpang jahe secara hati-hati supaya tidak rusak. Biasanya setiap rumpun tanaman jahe yang dipelihara di dalam karung berukuran 50 kg sanggup menghasilkan rimpang jahe sebanyak 5-6 kg. Jahe merah yang sudah dipanen perlu dikeringkan untuk mengurangi kadar airnya sehingga dapat disimpan lebih lama.