Tanaman sawi tergolong sebagai sayur-mayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Maka tak heran kalau banyak petani yang membudidayakan tanaman yang satu ini. Sayuran sawi laris manis di pasaran karena kelezatan rasanya serta harga beli yang cukup murah. Tanaman sawi memang mudah dibudidayakan. Jika mau, Anda bahkan bisa menanamnya di polybag untuk mempermudah dalam merawatnya.
Namun demikian, tanaman sawi pun dapat terserang oleh penyakit. Sudah tentu tanaman yang sakit akan mengalami pertumbuhan yang tidak normal. Hasilnya adalah tanaman tadi tidak laku dijual di pasar. Bahkan serangan penyakit yang parah bisa mewabah ke semua tanaman sehingga mengakibatkan banyak dari tanaman tersebut mati. Anda pun mengalami gagal panen yang menimbulkan kerugian besar.
Sebelum serangan penyakit semakin ganas, ada baiknya Anda melakukan pengendalian sesuai dengan jenis penyakit yang menyerang. Anda bisa mengidentifikasi penyakit apa yang sedang menyerang tanaman sawi lewat gejala-gejala awal yang ditunjukkannya.
Penyakit Bercak Daun Alternaria
Penyakit bercak daun alternaria pada tanaman sawi disebabkan oleh Alternaria brassicae atau Alternaria brassicicola. Karena sebagian besar struktur tanaman sawi merupakan daun, maka penyakit ini dapat menimbulkan dampak yang fatal. Parahnya lagi ialah penyakit bercak daun ini dapat menyerang sawi di semua fase pertumbuhannya. Gejala awal serangan dimulai dari kemunculan bercak berukuran kecil pada daun kemudian membesar. Bercak ini berwarna cokelat gelap dengan lingkaran yang konsentris.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini yaitu :
- Penggunaan benih yang bebas dari patogen
- Perendaman benih di dalam air hangat
- Perendaman benih di dalam fungisida
- Pengaturan kelembaban lingkungan
- Pembersihan bagian tanaman yang terserang
- Penyemprotan memakai fungisida Promefon 250EC
Penyakit Bercak Daun Septoria
Jenis penyakit selanjutnya yang sering menyerang tanaman sawi ialah penyakit bercak dan septoria, di mana penyakit ini ditimbulkan oleh serangan cendawan Septoria lycpersici. Cendawan ini mampu menyerang tanaman di semua fase pertumbuhannya. Tanaman sawi yang terserang oleh penyakit bercak daun septoria akan menunjukkan gejala awal yaitu kemunculan bercak-bercak berwarna cokelat yang kemudian berubah warna menjadi keabu-abuan pada permukaan daun bagian bawa serta berwarna hitam di bagian tepinya.
Penyakit bercak daun septoria dapat dikendalikan melalui :
- Pemakaian fungisida sistemik yang mengandung bahan aktif seperti benomil, difenokonazol, karbendazim, metiltiofanat, atau tebukonazol.
- Penggunaan fungisida kontak yang mengandung bahan aktif azoksistrobin, klorotalonil, atau mankozeb.
Penyakit Busuk Lunak
Bakteri Erwinia carotovora merupakan penyebab utama penyakit busuk lunak yang menyerang tanaman sawi. Serangannya semakin besar di lingkungan yang lembab. Sawi putih lebih sering terkena penyakit ini. Gejala awalnya yaitu beberapa bagian tanaman tampak basah karena membusuk. Seiring berjalannya waktu, bagian yang basah ini akan semakin meluas dan lebih ke dalam jaringan. Bagian yang basah tersebut juga menimbulkan menyengat yang khas dari sayuran yang telah busuk.
Berikut ini caranya mengendalikan penyakit busuk lunak pada tanaman sawi :
- Menjaga kebersihan lingkungan
- Mengatur tingkat kelembaban udara
- Membangun saluran drainase air
- Pemasangan pelindung hujan pada tanaman
- Penyemprotan bakterisida Kocide 77WP
Penyakit Busuk Hitam
Penyakit penting lainnya pada tanaman sawi yaitu penyakit busuk hitam. Penyebab penyakit ini adalah Xanthomonas campestris pv. Gejala awalnya berupa pembusukan di area tepi daun, lalu berlanjut dengan klorosis. Setelah itu, bagian yang membusuk tadi akan mengering dan terbakar saat sudah mencapai tahap nekrosis. Pusat serangan umumnya terletak di pori daun. Jaringan angkut yang terserang akan berubah warna menjadi kehitam-hitaman.
Cara mengendalikan penyakit busuk hitam pada tanaman sawi di antaranya :
- Pergiliran tanaman yang ditanam di lahan
- Pemakaian benih yang bebas dari bibit penyakit
- Menjaga agar tanaman tidak terluka
- Menghindari bekerja di lahan saat daun sawi basah
- Penggunaan benih yang tahan terhadap penyakit
- Penyemprotan memakai bakterisida Kocide 77WP
Penyakit Layu Pembuluh
Penyakit terakhir yang paling sering menyerang tanaman sawi adalah penyakit layu pembuluh. Adapun penyakit ini sendiri disebabkan oleh serangan Fusarium oxysporum, Verticillium dahliae, dan Verticillium alboatrum. Sesuai namanya, penyakit ini mengakibatkan bagian pembuluh tanaman sawi mengalami layu. Gejala awal yang ditunjukkan oleh tanaman ketika terserang penyakit ini yaitu pembuluh di dalam batang tanaman yang dibelah tampak berwarna cokelat. Hal ini disebabkan oleh serangan patogen pada pembuluh xylem.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit layu pembuluh yakni :
- Penggunaan benih yang memiliki ketahanan tinggi
- Menjaga kebersihan lingkungan lahan lewat sanitasi
- Pembuatan drainase untuk mencegah genangan air
- Penggunaan fungisida secara tepat