Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang dan Pengendaliannya

Tanaman kacang panjang kerap dibudidayakan oleh petani lokal. Masyarakat sendiri biasa mengonsumsi kacang panjang ini sebagai lalapan (dimakan mentah) atau dimasak menjadi sayur matang. Perlu Anda tahu, kacang panjang mengandung nilai gizi yang cukup lengkap mencakup protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B, dan vitamin C. Bahkan kandungan protein nabati di dalamnya sendiri mencapai 17-21%. Tentunya hal ini membuat kacang panjang menjadi sayuran yang bernilai tinggi.

Terdapat dua jenis varietas tanaman kacang panjang yang umum dibudidayakan di Indonesia antara lain kacang panjang super sainan dan kacang panjang putih super. Diketahui bahwasanya sentra perkebunan kacang panjang di Indonesia didominasi oleh Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Barat dan di Jawa Tengah. Di sini petani umumnya membudidayakan tanaman kacang panjang di wilayah dataran tinggi yang terletak di atas 600 m dpl. Tanaman kacang panjang akan tumbuh dengan optimal di wilayah seperti ini.

Silakan bagi Anda yang tertarik untuk memulai usaha budidaya kacang panjang sebab faktanya memang tanaman ini mempunyai potensi hasil yang besar sekali. Harga polongnya di pasaran juga terbilang stabil dan cenderung naik. Namun Anda perlu berhati-hati terhadap hama dan penyakit yang bisa menyerang tanaman tersebut. Tidak hanya membuat pertumbuhan tanaman terhambat sehingga hasilnya pun akan berkurang, tetapi serangan hama dan penyakit ini juga dapat mematikan tanaman kacang panjang.

Lalat Kacang (Ophiomyia phaseoli Tryon)

Hama penting pada tanaman kacang panjang bukan lain adalah lalat kacang (Ophiomyia phaseoli Tryon). Lalat ini harus Anda waspadai karena suka menyerang polong kacang panjang sehingga mengakibatkan kualitasnya menurun drastis. Adapun gejala awal dari serangan lalat kacang ini sebenarnya mudah untuk dideteksi kok. Gejala awalnya yaitu munculnya bintik-bintik putih di sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, daun berwarna kekuning-kuningan, serta pangkal batangnya mengalami perakaran sekunder dan bentuknya membengkak.

Adapun upaya-upaya yang dapat Anda lakukan untuk mengendalikan lalat kacang (Ophiomyia phaseoli Tryon) ini di antaranya :

  • Menjaga kebersihan lahan budidaya agar tidak menjadi sarang serangga
  • Melakukan pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan
  • Memanfaatkan insektisida Orthene 75 SP dengan dosis 1 cc/liter 0,1-0,2%

Penyakit Sapu

Penyakit sapu diketahui sebagai penyakit utama pada tanaman kacang panjang. Penyakit ini membuat pertumbuhan tanaman menjadi terhambat sehingga hasilnya pun tak akan optimal. Penyakit sapu pada kacang panjang disebabkan oleh virus Cowpea Witches-broom. Virus ini menyebabkan tanaman menjadi kerdil, ruas-ruas batang menjadi sangat pendek, serta tunas ketiak pun ikut memendek dan membentuk semacam sapu. Diketahui bahwa penyakit sapu ini disebarluaskan oleh kutu daun.

Berikut ini merupakan upaya pengendalian penyakit sapu pada tanaman kacang panjang yang bisa Anda laksanakan dengan baik :

  • Jagalah kondisi area pertanaman agar senantiasa tetap bersih
  • Gunakan peralatan pertanian yang sudah dibersihkan sebelumnya
  • Lakukan pergiliran (rotasi) tanaman dengan jenis tumbuhan lain
  • Segera singkirkan tanaman yang sudah terjangkit oleh virus ini
  • Lakukan upaya pengendalian yang nyata terhadap hama kutu daun

Penyakit Layu Bakteri

Kenyataannya penyakit layu bakteri juga dapat menyerang tanaman kacang panjang loh. Ini merupakan penyakit umum pada tanaman kacang-kacangan yang harus Anda waspadai dengan sungguh-sungguh. Sumber penyebab penyakit ini sendiri yaitu bakteri Pseudomonas solanacearum E.F. Smith. Gejala awal tanaman kacang panjang yang terserang penyakit layu bakteri biasanya yaitu tanaman tiba-tiba menjadi layu secara mendadak. Dan apabila tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, maka tanaman tadi pun bakal mati. Hal ini tentunya bakal merugikan kita sebagai petani.

Ada beberapa upaya yang bisa diambil untuk mengatasi penyakit layu bakteri yang menyerang tanaman kacang panjang ini. Beberapa di antaranya meliputi :

  • Menjaga kondisi lahan supaya tetap bersih
  • Memastikan peralatan yang dipakai selalu steril
  • Melakukan rotasi dengan tanaman jenis lain
  • Memperbaiki saluran drainase air di lahan
  • Menyingkirkan tanaman yang sudah mati