Anda mungkin sudah mempunyai tanaman tin di rumah? Jika belum, silakan Anda dapat membelinya di TokoTanaman.com. Walaupun bukan berasal dari Indonesia, faktanya pohon tin bisa ditanam di sini. Bahkan kini telah banyak petani yang membudidayakan tanaman tin. Harga buahnya yang mahal dengan pemeliharaan yang tidak terlalu sulit menjadi daya tarik tersendiri dari tumbuhan yang satu ini. Mungkin Anda juga tertarik untuk membudidayakannya?
Tanaman tin biasanya akan mulai menghasilkan buah ketika tingginya sudah mencapai 1 meter lebih. Buah ini tumbuh di ketiak daun yang terdapat pada batang tanaman. Kemunculan buah ini ditandai dari terlihatnya benjolan kecil berwarna hijau muda yang keluar dari batang. Berbeda dengan tunas daun yang berbentuk lancip ke atas, bentuk bakal buah ini nyaris bulat sempurna menyerupai keleren. Lama-kelamaan ukuran buah tin akan semakin membesar.
Dibutuhkan waktu sekitar 3-4 bulan bagi bakal buah tin ini untuk mencapai tingkat kematangan yang sempurna. Cukup lama, kan? Sehingga wajar sekali kalau harga buah tin di pasaran masih cukup mahal. Adapun ciri-ciri buah tin yang sudah matang antara lain :
Warnanya Berubah
Seiring dengan meningkatnya level kematangan buah tin, maka terjadi perubahan warna pada lapisan kulit luarnya. Warna kulit buah tin tersebut berubah. Perubahan ini tidak menentu karena sesuai dengan jenisnya. Ada yang berubah warna menjadi hijau kekuningan, keemasan, merah merona, ungu, sampai hitam. Perlu Anda ketahui, jenis-jenis tanaman tin memang ada begitu banyak dengan warna buah yang bermacam-macam. Inilah salah satu keunikan dari buah tin. Tapi apapun jenisnya, buah tin yang masih mentah pasti berwarna hijau tua. Lambat laun warna buah ini akan semakin cerah dan berubah sesuai jenisnya.
Ukurannya Lebih Besar
Bakal buah tin berawal dari satu benjolan berbentuk bulat yang berwarna hijau. Warna hijaunya mirip seperti daun sehingga kadang-kadang kita bingung menentukan apakah benjolan tersebut merupakan bakal buah atau tunas daun. Tetapi seiring berjalannya waktu, ukuran benjolan ini akan bertambah besar. Hingga saat ukurannya sudah mencapai sebesar kelereng, barulah kita bisa mengetahuinya pasti bahwa itu sebenarnya merupakan bakal buah. Buah tin ini akan terus tumbuh dan membesar seiring dengan kondisinya yang terus berkembang. Bahkan ada pula loh jenis buah tin yang ukurannya sebesar buah apel.
Tekstur Semakin Empuk
Buah tin yang masih mentah mempunyai tekstur yang begitu padat berisi. Bahkan jika Anda mencoba menekannya, buah tersebut terasa keras. Hampir tidak ada cairan sama sekali di dalam buah tin yang masih mentah ini. Lantas buah tin tersebut akan berubah menjadi matang sedikit demi sedikit. Seiring dengan naiknya level kematangan buah tin ini, kandungan air di dalamnya semakin bertambah. Buah tin yang sudah matang memang mengandung cairan manis yang nampak menyerupai madu. Banyaknya cairan madu di dalam buah tin membuat tekstur buahnya semakin empuk. Kurang lebih teksturnya mirip seperti buah pisang yang sudah mengkal.
Aromanya Semerbak
Tingkat kematangan buah tin juga bisa diketahui dari aromanya. Buah tin yang sudah matang sempurna biasanya akan mengeluarkan aroma semerbak yang cukup tajam. Aroma ini begitu manis. Mirip seperti aroma daun tin, namun dengan tambahan aroma manis yang kuat. Aroma ini tidak lain berasal dari kandungan cairan manis yang ada di dalam buah tin. Semakin meningkat level kematangan buah tin, maka semakin tajam pula aroma khas yang dikeluarkannya. Anda bisa mencoba mendekatkan hidung ke buah ini untuk menghirup aromanya. Sedangkan buah tin yang masih mentah tak akan mengeluarkan aroma apapun.
Tangkai Mengering
Ciri-ciri yang lain dari kondisi buah tin yang sudah matang yaitu tangkai buahnya yang mengering secara perlahan-lahan. Kondisi ini sebenarnya dilakukan oleh semua tanaman. Tangkai buah akan mengering sedikit demi sedikit. Sehingga ketika kondisi buah sudah benar-benar matang, buah tersebut akan jatuh sendiri dari tangkai. Begitu pula dengan buah tin. Buah tin yang telah matang mempunyai tangkai buah yang sudah kering. Bahkan ketika Anda menyentuhnya dengan jari tangan, buah tin ini kadang-kadang langsung jatuh sendiri. Jadi hati-hatilah saat memanen buah tin agar kualitasnya tidak rusak.