Diketahui bahwa tanaman bawang putih bisa tumbuh dengan baik pada berbagai ketinggian tempat tergantung varietasnya. Daerah penyebarannya meliputi Pulau Jawa, Sumatera Utara, Bali, dan NTT yang notabene menjadi sentra tanaman bawang putih di Indonesia. Daerah-daerah ini mempunyai agroklimat yang sesuai, di mana luas penanaman terbesar ada pada ketinggian di atas 700 m dpl. Hal yang menarik ialah setiap varietas bawang putih menghendaki ketinggian tempat yang bervariasi.
Indonesia patut berbangga karena mempunyai kultivar bawang putih yang berkualitas lebih unggul daripada bawang putih impor, baik itu dari segi rasa maupun aromanya. Bahkan beberapa varietas bawang putih ini sudah dirilis sebagai varietas unggul nasional. Di antaranya adalah varietas lumbu putih, lumbu kuning, lumbu hijau, tawangmangu baru, dan sangga sembilan. Mengenai karakteristik dari masing-masing varietas tersebut akan kami sajikan dalam tabel di bawah ini!
Karakter | Lumbu Putih | Lumbu Kuning | Lumbu Hijau | Tawangmangu Baru | Sangga Sembilan |
Umur Panen | 100-110 HST | 105-116 HST | 112-120 HST | 120-140 HST | 105-110 HST |
Warna Umbi | Putih bergaris-garis ungu | Putih agak keunguan | Putih keunguan | Putih | Putih keunguan |
Warna Daun | Agak keabu-abuan | Hijau muda, agak kekuningan | Hijau muda, agak ungu kemerahan | Hijau kebiru-biruan | Hijau muda |
Produktivitas | 4-8 ton umbi kering/ha | 6-8 ton umbi kering/ha | 8-10 ton umbi kering/ha | 8-12 ton umbi kering/ha | 8,75 ton umbi kering/ha |
Tinggi Tanaman | 52-65 cm | 57-58 cm | 63-75 cm | 60-80 cm | 80-85 cm |
Lingkungan Tumbuh | 6-200 m dpl | 600-900 m dpl | 900-1100 m dpl | >1000 m dpl | Dataran tinggi |
Adapun waktu yang paling tepat untuk menanam bawang putih berkisar antara Mei dan Juli. Tingkat keasaman (pH) tanah yang ideal yaitu 6,5-7,5. Apabila pH tanah kurang dari 6,5 maka perlu diberikan kapur dolomit. Tanaman bawang putih ini juga dapat tumbuh dengan baik pada lingkungan dengan suhu harian sekitar 15-20 oC, curah hujan antara 100-200 mm/bulan, intensitas sinar matahari yang cukup, dan tingkat kelembapan udara berkisar 60-80%.
Persyaratan dan Kebutuhan Benih
Berikut merupakan syarat minimal benih agar nantinya tanaman bawang putih dapat tumbuh secara serentak, antara lain :
- Benih mempunyai ukuran yang seragam
- Benih bebas dari hama dan penyakit
- Kemurnian varietas benih benar-benar terjamin
- Benih bernas dengan berat siung antara 1,5-3,0 gram
- Benih sudah melewati masa dormansi
Perlu diketahui, tingkat kebutuhan benih bawang putih dipengaruhi oleh ukuran benih tersebut dan jarak tanam yang digunakan. Contohnya untuk penggunaan benih dengan berat 3 gram/siung serta ditanam pada jarak tanam 15 x 20 cm, maka jumlah benih yang dibutuhkan adalah 240.000-300.000 siung. Sehingga setiap hektar lahan memerlukan 720-900 kg benih bawang putih. Sedangkan apabila memakai benih berukuran rata-rata 1,5 gram dan jarak tanam 15 x 12,5 cm, maka jumlah benih yang dibutuhkan berkisar 400.000-550.000 atau 600-825 kg.
Pematahan Masa Dormansi Benih
Umbi bawang putih pada umumnya tak bisa langsung digunakan sebagai benih tanaman. Mengapa? Karena umbi ini mempunyai masa dormansi yang relatif lama yakni sekitar 4 bulan sesudah panen. Tapi kita bisa mempercepat proses pematahan masa dormansi tersebut melalui perlakuan suhu yang tepat. Caranya yaitu benih bawang putih disimpan dalam cold storage dengan suhu 5-10 oC selama 2 minggu. Teknik ini sudah terbukti secara ampuh sanggup mempercepat pertumbuhan bawang putih menjadi 2 bulan lebih cepat dibandingkan metode penyimpanan biasa.
Persiapan Benih Bawang Putih
Sebelum dilakukan penanaman, umbi bawang putih mesti dipersiapkan dengan baik terlebih dahulu. Benih tersebut mesti dipisahkan dari siungnya alias dirumih. Nantinya siung-siung inilah yang bakal digunakan sebagai benih bawang putih. Sebaiknya benih yang sudah dirumih ini lantas direndam di dalam fungisida atau Trichoderma cair dengan dosis 10 cc/L air selama 10 menit atau sesuai dosis anjuran. Manfaatnya untuk mencegah serangan jamur Fusarium maupun patogen tular tanah. Anda juga bisa mencoba merendam benih dalam ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) seperti geberelin dan auksin untuk merangsang pertumbuhan tunas maupun akar.