Cara Mudah Membuat Eco-Enzyme yang Ramah Lingkungan di Rumah

Sampah terus menjadi salah satu masalah utama bagi masyarakat. Biasanya orang akan membuang sampah begitu saja sehingga menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan. Padahal kalau kita mau meluangkan waktu sebentar saja, maka kita bisa membuat sampah tadi bermanfaat bagi lingkungan loh. Salah satu metode yang digalakkan hingga sekarang adalah menyulap sampah menjadi makanan bagi tumbuh-tumbuhan sehingga akan menyuburkannya.

Ya, kita dapat memanfaatkan sampah organik yang setiap hari dihasilkan rumah tangga menjadi eco-enzyme. Eco-enzyme sendiri adalah hasil olahan limbah dapur yang difermentasi menggunakan gula. Eco-enzyme ini memiliki manfaat bagi tanaman karena dapat mempercepat reaksi bio-kimia di alam. Tentunya ini merupakan ide yang bagus sekali, di mana kita mampu membuat sesuatu yang berguna dari sampah yang biasanya dibuang begitu saja.

Adapun cara membuat eco-enzyme dari sampah organik sebenarnya gampang banget. Prosesnya tak berbeda jauh dengan pembuat POC (Pupuk Organik Cair). Anda dapat memanfaatkan bahan-bahan dan peralatan yang sudah tersedia di rumah ya.

Bahan-bahan yang dibutuhkan :

  • 500 ml air cucian beras
  • 50 gram gula merah
  • Sampah organik (sisa buah dan sayuran) secukupnya

Alat-alat yang digunakan :

  • Ember plastik
  • Sendok pengaduk

Langkah-langkah pembuatan :

  1. Siapkan air bekas cucian beras terlebih dahulu paling tidak sebanyak 500 ml. Masukkan air cucian beras tersebut ke dalam ember plastik. Lantas tambahkan gula merah sebanyak 50 gram ke dalamnya. Aduklah sampai gula merah terlarut ke dalam air cucian beras.
  2. Siapkan pula sampah organik berupa sisa bahan dapur, kulit buah, dan sayuran yang sudah tidak terpakai. Masukkan semua sampah organik yang telah terkumpul ini ke dalam ember sampai hampir penuh. Sisakan ruang kosong untuk mendukung proses fermentasi.
  3. Aduklah secara perlahan-lahan semua bahan yang terdapat di dalam ember hingga seluruh sampah organik tercampur dengan larutan air cucian beras dan gula. Setelah itu, Anda dapat meletakkan ember tersebut di tempat yang sejuk.
  4. Supaya terjadi proses fermentasi, maka ember harus ditutup dengan rapat. Tutup ember ini bisa dibuka setiap 3 hari sekali selama 1 bulan pertama. Bukalah tutup ember tersebut, aduk bahan-bahan di dalamnya, lalu tutup kembali dengan rapat.
  5. Pada 1 bulan pertama, proses fermentasi ini biasanya bakal menghasilkan gas yang baunya menusuk hidung. Tetapi bau ini akan berangsur-angsur hilang dan warna cairan pun berubah menjadi kemerah-merahan. Eco-enzyme ini bisa digunakan setelah berumur 3 bulan.