Cara Mudah Budidaya Tanaman Talas Beneng dan Tips Perawatannya

Tahukah Anda bahwa terdapat 4 jenis tanaman talas yang tumbuh di Indonesia antara lain Colocasia, Alocasia, Cryptosperma, dan Xanthosoma. Dari keempat jenis talas tersebut, Colocasia (talas Bogor) merupakan jenis tanaman talas yang paling terkenal. Sedangkan Banten mempunyai jenis talas besar yaitu Xanthosoma undipes K. Kock. Umbi talas ini mengandung karbohidrat, mineral, serta protein. Bahkan kandungan proteinnya 2 kali lebih banyak daripada ubi jalar dan singkong.

Talas beneng kini mulai banyak dibudidayakan oleh petani lokal karena mempunyai keunggulan-keunggulan sebagai berikut :

  1. Memiliki umbi yang sangat besar dengan bobot mencapai 15 kg
  2. Umbi talas beneng berwarna kekuning-kuningan
  3. Tanaman talas beneng terbilang mudah tumbuh di lahan
  4. Tanaman tidak membutuhkan perawatan secara khusus
  5. Daya simpan umbinya begitu panjang hingga lebih dari 1 bulan

Diketahui bahwa tanaman talas beneng mampu tumbuh di berbagai jenis tanah. Namun untuk lebih optimalnya ditanam di tanah berpasir seperti aluvial. Tingkat keasaman (pH) tanah yang cocok yaitu 5,5-6,5. Tanaman ini dapat hidup dengan baik di daerah-daerah yang terletak pada ketinggian 250-1300 m dpl. Di sini biasanya mempunyai curah hujan 1000 mm/tahun dan suhu optimal berkisar 21-27 oC. Sebaiknya tanaman ini mendapatkan sinar matahari yang penuh atau paling tidak 60%.

Tanaman talas beneng dapat diperbanyak menggunakan anakan (tunas umbi) maupun umbinya. Adapun cara melakukan perbanyakannya yaitu :

Bibit dari Anakan (Tunas Umbi)

Anakan (tunas umbi) tanaman talas beneng bisa dipisahkan dari tanaman induknya dengan hati-hati. Kemudian lakukanlah persemaian terhadap anakan tersebut dengan jarak tanam yang cukup rapat sampai terbentuk umbi. Setelah umbi sudah terbentuk, bibit anakan ini pun bisa dipindah tanam ke lokasi tanam yang sesungguhnya. Cara memindahkannya jangan dicabut, tetapi tanahnya perlu digali dahulu sampai tanaman bisa dikeluarkan beserta umbinya. Buanglah sebagian akar dan daun. Cukup sisakan daun yang masih kuncup.

Bibit dari Umbi

Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk memperbanyak tanaman talas beneng dari umbinya, antara lain :

  • Bibit dari umbi : Diangin-anginkan dan disemai. Beberapa petani langsung menanamnya.
  • Bibit dari huli (tanaman bekas panen) : Daunnya dipotong dan sisakan sedikit umbi di bagian pangkal akar.
  • Bibit dari umbi mini tidak terjual : Umbi dipotong di setiap mata tunas, lalu bisa disemai atau langsung ditanam.
  • Bibit dari umbi sisa panen : Umbi dipotong di setiap mata tunas lalu bisa disemai dahulu atau langsung ditanam.

Penyiapan Lahan

Sebenarnya lahan yang digunakan untuk membudidayakan talas beneng bisa tanpa diolah. Jadi Anda hanya perlu membersihkan lahan tersebut dari gulma, memberikan pupuk kandang secukupnya, dan membuat lubang tanam. Namun guna mencapai hasil yang optimal, kami sarankan melakukan upaya pengolahan tanah secara sempurna terlebih dahulu. Caranya yaitu Anda dapat menyiangi gulma dan bekas tanaman lain, melakukan pembajakan untuk menggemburkan tanah, membuat lubang tanam sedalam 15-20 cm, dan mengaplikasikan pupuk organik dengan dosis 2-5 kg/lubang.

Penanaman Bibit

Proses penanaman bibit talas beneng sebaiknya dilaksanakan pada awal musim hujan. Pilihlah bibit yang akan ditanam dengan baik. Adapun jarak tanam untuk pertanaman tanpa tegakan adalah 1 x 1 m sehingga populasinya 8.000-10.000 tanaman/ha. Sedangkan jika bibit ditanam di bawah tegakan, maka jarak tanamnya menyesuaikan antara 2 x 2 m sampai 3 x 3 m tergantung tanaman utama yang ada di atasnya. Pastikan mata tunas dapat berdiri tegak ke atas. Kemudian tutuplah lubang tanam ini menggunakan campuran tanah dan pupuk organik.

Perawatan Tanaman

Adapun pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan dengan baik untuk memelihara tanaman talas beneng supaya tumbuh subur dan mampu menghasilkan umbi yang optimal, antara lain :

  1. Penyiangan dikerjakan pada umur 3 bulan dan 7 bulan setelah tanam tergantung jenis gulma yang tumbuh. Gulma ini harus diberantas karena dapat menjadi pesaing bagi tanaman talas beneng sehingga bisa menurunkan hasil. Lakukan penyiangan secara mekanis.
  2. Pemangkasan daun tua dilakukan setelah tanaman berumur 3 bulan dengan menyisakan 3-4 daun muda. Tujuannya adalah mempercepat proses pertumbuhan dan pembesaran umbi. Gunakan peralatan pemangkasan yang bersih dan steril.
  3. Pemupukan dasar menggunakan pupuk NPK sebanyak 150-200 kg/ha pada waktu 3 bulan setelah tanam. Gunanya untuk memacu pertumbuhan tanaman talas beneng sehingga lebih cepat tumbuh menjadi besar.
  4. Pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) kenyataannya hampir tidak dilakukan. Sebab serangga yang menjadi OPT ini umumnya sudah terkendali melalui mekanisme alami yakni oleh musuh/predatornya.

Pemanenan Umbi

Selain umbinya, ternyata daun tanaman talas beneng juga memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Biasanya daun dan tangkai daun talas ini diolah menjadi masakan yang lezat. Panen daun talas dapat dilakukan secara bertahap yaitu 3 bulan (3-4 daun tua), 4 bulan (3-4 daun tua), dan 5 bulan sampai panen (mencapai 1 kg/tanaman). Sedangkan pemanenan umbi dapat dilaksanakan pada umur 8-12 bulan (produksi 3-6 kg) atau lebih dari 12 bulan (produksi `10-15 kg). Dengan populasi tanaman 8000 tanaman/ha, maka dapat dihasilkan umbi talas beneng sebanyak 30-80 ton/ha.