6 Cara Merawat Pohon Belimbing agar Cepat Berbuah

Belimbing manis (Averrhoa carambola L.) adalah tanaman penghasil buah belimbing dengan penampang yang berbentuk menyerupai bintang. Belimbing merupakan tanaman asli Indonesia serta India, dan juga Srilanka. Pohon belimbing ini bisa tumbuh hingga mencapai tinggi 5 meter lebih dan tidak terlalu banyak membutuhkan sinar matahari. Bunganya berwarna merah muda yang muncul dari ujung dahan. Bagian buah belimbing berwarna hijau yang kemudian akan berubah menjadi hijau kekuningan seiring dengan pertambahan kematangannya. Saat dipotong, bentuk buah ini memiliki penampang seperti bintang.

Buah belimbing terasa manis keasaman dan segar karena banyak mengandung air. Ukuran bijinya cukup kecil serta warnanya cokelat. Salah satu kelebihan pohon belimbing ialah tingkat pertumbuhannya yang terbilang cepat. Pemeliharaannya pun mudah sekali dengan pertumbuhan buah yang juga tak mengenal musim. Bunga belimbing akan berkembang menjadi bakal buah setelah 70-80 hari kemudian. Sedangkan waktu yang dibutuhkan oleh bakal buah untuk berubah menjadi buah sekitar 30-40 hari. Tapi jika pohon belimbing yang Anda miliki tidak kunjung berbuah, Anda mesti melakukan upaya-upaya tertentu.

Untuk mempercepat proses pembungaan dan pembuahan, ada beberapa langkah yang dapat dikerjakan oleh Anda. Pada dasarnya upaya-upaya ini dilakukan untuk merangsang tumbuhnya buah pada tanaman belimbing. Adapun kiat-kiat yang kami maksud tersebut di antaranya :

Pemangkasan Cabang

Supaya pohon belimbing cepat berbuah, mutlak perlu dilakukan pemangkasan secara berkala. Jika tidak, maka pertumbuhan cabang dan tajuk pohon menjadi tidak terkendali sehingga akan menghalangi proses fotosintesis. Proses pemangkasan ringan dilakukan dengan memotong ranting dan daun yang sudah tak produktif serta tunas air dan bagian tanaman lain yang telah rusak. Gunakan gunting pangksa yang steril untuk memotong bagian-bagian tanaman belimbing yang akan dipangkas tersebut.

Melalui pemangkasan, diharapkan pancaran sinar matahari yang mengenai tanaman dapat lebih optimal dan sirkulasi udara pun menjadi semakin lancar. Sehingga daun belimbing bakalan lebih produktif dalam menghasilkan zat karbohidrat yang nantinya akan disimpan sebagai cadangan makanan. Semakin banyak jumlah cadangan makanan yang tersedia di dalam tanaman, maka semakin besar pula peluang tanaman belimbing tersebut untuk segera menumbuhkan buah yang jumlahnya melimpah.

Pelengkungan Dahan

Perlu diketahui, dahan pohon belimbing yang tumbuh secara tegak lurus akan sulit menghasilkan bunga. Jadi solusinya adalah dahan tersebut harus Anda lengkungkan ke posisi yang datar supaya pertumbuhan vegetatifnya dapat terhenti. Anda bisa mengikat dahan tersebut dengan kawat/tali yang dihubungkan ke pasak untuk menahan posisi dahan agar tetap mendatar. Hati-hati saat melengkungkan dahan tersebut agar tidak malah mengakibatkannya patah atau rusak.

Posisi dahan yang tegak akan memicu produksi hormon auksin yang mampu menumbuhkan tunas-tunas baru. Sementara itu, dahan yang mendatar bisa meningkatkan kinerja hormon etilen untuk membentuk bunga belimbing. Ketika dahan melengkung, pertumbuhan tunas pun akan terhambat sedangkan proses asimilasi meningkat. Sehingga produksi karbohidrat pada daun pun mengalami kenaikan. Namun karena penyaluran lahan ke batang tertahan oleh tali kawat, cadangan makanan ini pun akhirnya menumpuk di bagian-bagian batang yang menjadi tempat pertumbuhan bagi tunas yang baru.

Pelukaan Batang

Langkah ketiga ini dilakukan dengan mencacah kulit batang, mengerat kulit dan dahan secara melingkar, mengerok kelit batang, dan mengikat batang menggunakan tali atau kawat. Fungsi utama dari perlakuan ini yaitu untuk merangsang pohon belimbing supaya lekas memproduksi buah. Kenapa? Ini dikarenakan zat karbohidrat akan terkumpul di bagian tajuk tanaman ketika jaringan phloem yang terdapat di batang terputus. Dengan melukai bagian batangnya, akhirnya pohon belimbing pun bakal terpicu untuk segera menghasilkan buah.

Akan tetapi, potensi kemunculan buah menggunakan teknik ini termasuk rendah. Kalau tidak dikerjakan dengan hati-hati justru akan mengakibatkan matinya pohon belimbing tersebut. Karena perlukaan yang salah akan mengakibatkan pasokan makanan dari tanah menjadi terbatas sehingga pertumbuhan tunas atau daun tanaman pun justru menjadi lemah. Terbatasnya karbohidrat yang yang dihasilkan oleh daun menimbulkan keterbatasan pula pada produksi buah-buahannya.

Pengairan Tanah

Mengingat pohon belimbing mempunyai sistem perakaran yang dangkal, penggenangan air khususnya pada musim kemarau dapat memacu pembentukan buah seiring dengan kemunculan tunas-tunas baru. Jadi Anda patut mencobanya agar pohon belimbing tersebut cepat menghasilkan buah. Tetapi di sisi lain pemberian jumlah air yang berlebihan pada musim penghujan malah harus dihindari melalui pembuatan saluran pembuangan air. Fungsinya ialah untuk menghentikan pertumbuhan ranting dan daun tanaman. Sehingga produksi karbohidrat oleh daun belimbing bisa berlangsung lebih optimal.

Pemupukan Ulang

Pupuk yang bagus untuk merangsang terjadinya pembuahan pada tanaman belimbing yaitu pupuk yang kaya akan kandungan unsur P (phosphor). Ya, unsur fosfor ini sangat berguna untuk mengurangi tingkat pertumbuhan vegetatif pada pohon belimbing sekaligus mendorong pertumbuhan bunganya. Sebaiknya pemberian pupuk P ini dilakukan setiap 7-10 hari sekali. Pakailah pupuk tersebut sesuai dengan panduan penggunaan yang tercantum di dalam kemasannya.

Cara pemakaiannya ialah pupuk tersebut cukup disemprotkan ke permukaan daun bagian bawah secara merata dengan dosis sesuai anjuran pada kemasannya. Waktu yang paling ideal untuk mengerjakannya berkisar pada pukul 9 pagi atau 4 sore. Penyemprotan pupuk pada siang hari justru akan mengakibatkan daun menderita luka bakar karena pupuk yang bersifat higroskopis ini menguap terlalu cepat. Hindarilah juga memberikan pupuk tersebut ketika kondisi cuaca sedang mendung menjelang hujan karena hanya akan terlarut oleh air hujan.

Pemberian Hormon

Hormon tanaman ini biasa disebut pula sebagai Zat Pengatur Tumbuhan (ZPT) adalah bahan kimia yang mampu memengaruhi fungsi jaringan tanaman. Meskipun tak termasuk zat hara, tapi bahan ini sanggup meningkatkan efisiensi pemakaian zat hara oleh pohon belimbing. Sehingga tanaman pun akan tumbuh subur dan cepat menghasilkan buah. Beberapa hormon yang sudah diproduksi sendiri oleh tanaman ini misalnya auksin, etilen, dan giberelin kini banyak dibuat oleh manusia.

Penggunaan hormon ZPT ini perlu memperhatikan petunjuk aturan pakai yang terdapat di kemasannya. Dianjurkan untuk melaksanakan proses penyemprotan hormon di waktu kondisi cuaca sedang cerah dan tingkat kelembaban udara tidak terlalu tinggi. Pemberian hormon tanaman juga harus diimbangi dengan pemberian pupuk NPK dalam jumlah yang cukup. Tanaman belimbing yang rutin diberi ZPT akan tumbuh subur hingga akhirnya mampu menghasilkan buah dalam waktu yang lebih cepat.