Cara Menyemai Rimpang Jahe agar Berkembang Menjadi Bibit Unggul

Sebaiknya Anda selalu menggunakan bibit yang berkualitas tinggi ketika akan membudidayakan jahe. Yang dimaksud bibit berkualitas adalah bibit yang memenuhi syarat mutu genetik, mutu fisiologik, dan mutu fisik. Bibit dengan mutu fisiologik mempunyai persentase tumbuh yang tinggi. Sedangkan bibit dengan mutu fisik artinya bibit tersebut bebas dari hama dan penyakit. Perihal ini penting sekali untuk memastikan keberhasilan dalam menanam jahe.

Untuk mendapatkan bibit jahe yang berkualitas tinggi, maka terdapat beberapa kriteria yang mesti Anda penuhi dengan baik, antara lain :

  1. Bahan bibit wajib diambil langsung dari kebun dan bukan dari pasar
  2. Dipilih dari tanaman yang sudah tua dengan umur sekitar 9-10 bulan
  3. Berasal dari tanaman sehat dengan kulit rimpang yang tidak terluka atau lecet

Sebaiknya bibit jahe tidak langsung ditanam di lahan agar pertumbuhannya bisa seragam, melainkan Anda perlu menyemainya terlebih dahulu supaya tumbuh menjadi kecambah. Proses penyemaian ini sendiri bisa dilaksanakan di dalam peti kayu atau menggunakan bedengan khusus untuk pembibitan. Masing-masing dari teknik tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Anda bisa mencoba keduanya untuk mengetahui metode mana yang lebih sesuai.

Penyemaian Jahe Pada Peti Kayu

Untuk menyemai jahe pada peti kayu, Anda bisa menjemur dahulu rimpang jahe yang baru dipanen sebentar saja dan tak sampai kering. Kemudian simpanlah rimpang jahe ini selama 1-1,5 bulan untuk memicu tumbuhnya mata-mata tunas. Setelah itu rimpang jahe bisa dipatahkan memakai tangan, di mana setiap potongannya memiliki 3-5 mata tunas. Barulah selanjutnya rimpang jahe tersebut perlu dijemur kembali selama 6-8 jam untuk mengurangi kadar airnya.

Proses berikutnya yaitu mengemas bibit jahe ke dalam karung. Lalu celupkan ke dalam fungisida dan larutan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) masing-masing selama 1 menit, kemudian diangin-anginkan agar mengering. Langkah terakhir ialah menyimpan bibit jahe ke dalam peti kayu. Caranya yaitu rimpang jahe diletakkan di dasar peti kayu dalam satu lapisan, lalu berikan abu gosok/sekam padi di atasnya. Demikian dilakukan berulang-ulang sampai peti penuh. Semailah selama 2-4 minggu.

Penyemaian Jahe Pada Bedengan

Mulailah dengan membuat rumah penyemaian sederhana yang berukuran 10 x 8 m untuk keperluan menyemai biji jahe sebanyak 1 ton. Masukkan jerami setebal 10 cm ke dalam rumah tersebut untuk media semainya. Lalu rimpang jahe disusun di atasnya dan ditutup lagi dengan lapisan jerami. Hal ini dilakukan berulang-ulang hingga sebanyak 4 lapisan, di mana bagian atas adalah jerami. Usahakan jerami sudah dibersihkan dahulu sebelum digunakan untuk menyemai jahe.

Perawatan jahe pada bedengan penyemaian bisa dilakukan dengan menyiraminya setiap hari untuk mempertahankan kelembapan udaranya. Sesekali penyemprotan dengan fungisida juga dibutuhkan untuk mencegah serangan jamur/cendawan. Biasanya rimpang jahe telah bertunas dalam 2 minggu. Lakukan penyeleksian bibit berdasarkan kualitasnya. Lalu bibit hasil seleksi dapat dipatahkan dengan tangan, di mana setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas dan beratnya 40-60 gram.

Sebelum ditanam di lahan, bibit jahe ini wajib mendapatkan treatment dahulu untuk memastikannya tetap sehat serta terbebas dari serangan hama dan penyakit. Caranya yaitu Anda bisa memasukkan bibit tersebut ke dalam karung yang berlubang-lubang. Kemudian rendamlah selama 8-10 jam dalam larutan fungisida. Hal ini akan membuat perlindungan fungisida menjadi lebih optimal. Lalu bibit jahe tadi dijemur selama 2-4 jam. Barulah kemudian bibit tersebut siap untuk ditanam di kebun.