Pohon pepaya merupakan favorit sebagian besar masyarakat di Indonesia. Mengapa? Sebab pohon ini mempunyai segudang manfaat yang baik untuk kesehatan. Khususnya daun pepaya bisa diolah menjadi jamu. Jamu dari daun pepaya ini dikenal dengan sebutan jamu pahitan karena memang rasanya sangat pahit. Namun justru di balik rasa pahit inilah, khasiat yang begitu besar tersimpan. Selain itu, pohon pepaya juga memiliki buah yang rasanya manis dan legit.
Kebanyakan orang menanam pohon pepaya melalui biji. Teknik perbanyakan secara generatif ini memang yang paling mudah dilakukan. Anda hanya perlu menyiapkan biji dari buah pepaya yang sudah matang sempurna. Kemudian tanamkan biji tersebut di tanah yang subur. Maka tinggal menunggu waktu saja bagi biji tersebut untuk tumbuh besar menjadi pohon yang siap berbuah. Menanam biji pepaya termasuk yang paling mudah dilakukan.
Namun tahukah Anda kalau sebenarnya pepaya juga bisa dikembangbiakkan menggunakan metode cangkok? Ternyata batang pepaya yang diberi perlakuan sedemikian rupa pun dapat menghasilkan akar sehingga nantinya kita bisa memisahkan batang tersebut dari tanaman induk untuk digunakan sebagai bibit yang baru. Kabar gembiranya lagi, proses mencangkok pohon pepaya cukup mudah dilakukan loh. Begini caranya!
Langkah I. Menyiapkan Tanaman Induk
Siapkan pohon pepaya yang tanamannya sudah besar dan umurnya pun sudah cukup tua. Usahakan pilihlah pohon yang mempunyai kualitas bagus, terutama buah yang dihasilkannya terasa manis dan tidak lembek. Dengan demikian, Anda akan mendapat bibit baru yang mempunyai kualitas sama persis.
Langkah II. Memangkas Daun Pepaya
Pangkaslah seluruh daun dari pohon pepaya tersebut menggunakan pisau yang tajam dan steril. Pemangkasan bertujuan untuk memicu tumbuhnya tunas-tunas baru dalam jumlah banyak. Tunas-tunas inilah yang nantinya dimanfaatkan untuk pencangkokan. Jangan buang daun pepaya karena Anda bisa memakannya.
Langkah III. Membuat Sayatan
Tunggu sekitar 5-7 hari agar pohon yang telah dipangkas tadi menumbuhkan tunas-tunas yang baru. Setelah tunas tumbuh, buatlah sayatan secara menyerong ke atas tepat di bawah posisi tunas. Di sini Anda hanya membuat sayatan saja, bukan memotong batang tersebut. Buat beberapa sayatan di setiap tunas yang ada. Agar sayatan yang telah dibuat tidak menutup kembali, ganjal bagian sela-selanya menggunakan tongkat kayu.
Langkah IV. Mencangkok Sayatan
Siapkan media tanam yang berguna untuk merangsang tumbuhnya akar pada batang tanaman pepaya. Media tanam yang digunakan berupa tanah subur dan bersih yang kondisinya agak liat. Balutkan media tanam ini tepat di bagian pangkal sayatan yang telah dibuat. Kemudian bungkuslah menggunakan kantung plastik. Setelah itu, kantung plastik diikat menggunakan tali rafia dengan kencang dan diberi beberapa lubang sebagai sirkulasi udara. Ulangi langkah ini hingga seluruh sayatan terbungkus oleh media tanam.
Langkah V. Merawat Cangkok
Agar proses pencangkokan pohon pepaya yang Anda lakukan berhasil, Anda wajib merawat tanaman selama proses ini berlangsung. Poin yang paling penting di sini adalah menjaga kondisi media tanam di kantung plastik tidak mengalami kekeringan atau tergenangi air. Media tanam yang terlampau kering menyebabkan batang akan mati kepanasan. Sedangkan kalau media tanamnya tergenangi air, batang akan membusuk. Jadi Anda perlu menyiraminya sesekali saja.
Langkah VI. Memisahkan Bibit
Bibit pepaya hasil cangkok baru boleh dipisahkan dari tanaman induk apabila sudah memiliki akar yang cukup banyak. Anda bisa melihatnya melalui kantung plastik. Akar-akar ini akan tumbuh di media tanam hingga menembus ke kantung plastik. Bibit cangkok yang sudah mempunyai akar yang banyak bisa dipisahkan dari tanaman induk. Caranya potonglah batang tanaman tepat di bawah posisi media tanam. Tanamkan bibit yang baru ini menggunakan polybag. Letakkan di tempat teduh sampai menumbuhkan tunas baru.