Tomat (Solanum lycopersicum) ialah tanaman anggota suku terong-terongan (Solanaceae) yang berasal dari Amerika. Buah tomat bisa dimakan langsung tanpa diproses atau diolah menjadi masakan sayur dan minuman jus tomat. Rasa tomat yang manis keasaman dan mengandung banyak air dapat menimbulkan sensasi yang segar di dalam mulut. Tomat mengandung nutrisi yang cukup tinggi. Bahkan kadar vitamin C yang tersimpan di buah ini setara dengan apel dan jeruk. Agar gizi yang kita dapatkan dari buah tomat tetap utuh, disarankan untuk mengonsumsi buah tomat yang ditanam secara organik.
Tanaman tomat organik maksudnya adalah tumbuhan yang dibudidayakan tanpa menggunakan bahan-bahan kimia. Tanaman tomat tersebut dipelihara secara alami. Tidak ada pemakaian bahan-bahan kimia sama sekali di sini. Baik itu media tanam yang digunakan, pupuk, pestisida, maupun ZPTnya benar-benar bebas dari kandungan bahan kimia. Oleh sebab itu, buah tomat yang tumbuh di lahan ini pun bebas dari kimia. Buah tersebut sangat alami seperti halnya buah yang ada di alam liar. Jadi secara otomatis tomat tadi memiliki khasiat yang lebih bagus untuk mendukung kesehatan tubuh kita.
Bagaimana caranya penanaman tomat secara organik? Sebab Anda mungkin tertarik untuk mencobanya sendiri di rumah. Sebenarnya tidak terlalu susah kok. Apalagi tomat merupakan tanaman yang gampang tumbuh dan tidak membutuhkan perawatan yang rumit. Berikut ini panduan langkah-langkahnya!
Pengadaan Benih
Benih tomat yang berkualitas unggul bisa didapatkan di toko kami dengan harga yang sangat terjangkau, terutama jika pembeliannya dilakukan dalam jumlah besar. Usahakan setelah diterima, benih tomat tadi Anda kondisikan terlebih dahulu dengan lingkungan barunya sebelum ditanam. Setiap satu hektar lahan bisa ditanami setidaknya 100-150 gram benih tomat tergantung kondisi lahan dan jarak penanamannya. Sebelum ditanam di lahan, benih tomat tersebut dapat direndam di air hangat terlebih dahulu. Gunakan hanya benih tomat yang tenggelam di air saja ya. Benih yang terapung tidak perlu digunakan.
Pemilihan Lahan
Pemilihan faktor lahan berpengaruh besar terhadap keberhasilan Anda dalam membudidayakan tomat dengan metode organik. Pada dasarnya, kriteria lahan yang bagus untuk dijadikan sebagai media tanam bagi tumbuhan tomat yaitu tidak berair, memiliki pH sekitar 5.5-6.5, dan bertekstur gembur. Tambahkan pupuk kandang dan pupuk kompos secukupnya untuk meningkatkan kesuburan lahan penanaman tadi. Sangat disarankan untuk membangun bedengan di lahan tersebut. Bagaimanapun juga tanaman tomat merupakan tumbuhan yang tidak tahan terhadap genangan air.
Penanaman Bibit
Penanaman bibit tomat kami sarankan untuk dapat dilaksanakan pada waktu sore hari sehingga tingkat harapan hidupnya pun lebih tinggi. Buat lubang penanaman dengan kedalaman antara 20-30 cm dengan diameter menyesuaikan ukuran polybag pada bibit tomat. Pindahkan bibit tanaman tomat dari polybag ke lubang tadi dengan hati-hati. Usahakan bibit tersebut tidak mengalami kerusakan di bagian akarnya. Aturlah posisi batang tomat hingga mampu berdiri dengan tegak. Kemudian tutuplah kembali lubang ini menggunakan tanah di sekelilingnya agar bibit tomat bisa tertanam dengan sempurna.
Pemeliharaan Tanaman
Yang perlu Anda camkan baik-baik dalam memelihara tomat yaitu tanaman ini kurang menyukai air. Jadi penyiraman hanya dilakukan saat kondisi media tanam agak kering. Anda bisa menyiram tanaman setiap pagi saat musim kemarau. Sedangkan pada musim penghujan hanya sesekali saja. Siramilah pada media tanamnya menggunakan air sampai kondisinya terlihat cukup basah.
Tanaman tomat yang tumbuh kurang baik sebaiknya disingkirkan dari lahan sehingga tidak menggangu tanaman lain, serta lahan pun tetap bisa berfungsi optimal. Selanjutnya tanamlah tumbuhan tomat yang baru ke dalam tempat tersebut. Proses ini dinamakan penyulaman dan bisanya dilakukan pada hari ke-7 sampai ke-10 setelah penanaman bibit tomat dilaksanakan.
Mengingat batang tomat mempunyai struktur yang tidak terlalu kokoh, maka Anda perlu memasang ajir untuk menyangganya. Pemasangan ajir dapat mulai dikerjakan pada minggu ke-3 sampai pertumbuhan batang terhenti. Ajir terbuat dari bilah bambu yang dipasang membentuk segitiga serta mengikat batang utama tanaman tomat. Pasanglah ajir ini dengan kuat agar tidak mudah rubuh.
Selanjutnya yakni pemangkasan yang ditujukan pada daun yang letaknya terlalu dekat dengan tanah dan cabang-cabang yang mempunyai jumlah daun terlalu banyak. Setelah pertumbuhan batang tanaman ini berhenti, maka tunas-tunas baru yang tumbuh di ketiak daun juga perlu dipangkas supaya pertumbuhan tanaman tomat ini dapat terfokus pada tunas penghasil buah tomat.
Pemupukan ulang perlu dilaksanakan secara berkala supaya tanaman tomat bisa mendapatkan semua nutrisi yang diperlukannya. Berhubung kali ini bertanam secara organik, maka pupuk yang Anda gunakan pun harus bersifat organik. Anda dapat memakai seperti pupuk kandang atau pupuk kompos. Tambahan berupa PPC (Pupuk Pelengkap Cair) juga perlu diberikan setiap 10 hari sekali.
Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman bisa dicabut dengan tangan kosong sembari Anda memberikan pupuk ulang. Sementara dalam pengendalian hama, pestisida yang digunakan di sini pun harus organik. Pestisida organik ini biasanya terbuat dari ekstrak dan fermentasi tanaman tertentu yang mengandung racun bagi hama. Penyemprotan hama paling bagus dilaksanakan saat sore hingga malam hari.
Pemanenan Buah
Tanaman tomat biasanya akan menghasilkan buah yang layak panen setelah usianya mencapai 75 hari. Pemetikan bisa dilakukan pada buah-buah yang berwarna kuning dengan pangkal buah yang mengering. Tujuannya supaya buah tersebut tidak lekas membusuk. Jangan membiarkan buah tomat tadi matang di pohonnya karena pasti daya simpannya tak terlalu lama. Adapun cara memanen buah tomat yang benar yaitu Anda bisa memegang buah tomat menggunakan tangan kiri, lalu gunting pangkal buahnya dengan memakai tangan kanan. Pemanenan buah tomat ini bisa Anda lakukan setiap 3-4 hari sekali.