Tanaman rambutan (Nephelium lappaceum) tumbuh dengan baik di tanah yang subur dan gembur, agak berpasir, serta banyak mengandung bahan organik. Adapun tingkat keasaman media tanam yang cocok untuk mendukung pertumbuhannya berkisar antara 6-6,7. Apabila lahan yang akan digunakan memiliki pH di bawah kisaran tersebut, Anda dapat menaburkan kapur pertanian (dolomit) secukupnya. Gunakan pH meter untuk mengecek tingkat keasaman media tanam dengan tepat. Sehingga tanaman rambutan yang Anda tanam pun dapat tumbuh dengan maksimal dan berbuah banyak.
Tanaman rambutan akan tumbuh dengan baik jika dipelihara di tempat yang berada di ketinggian sekitar 100-500 m dpl. Sedangkan iklim yang ideal untuk mendukung pertumbuhan tanaman rambutan ini yaitu iklim tropis dengan curah hujan sekitar 1500-2000 mm/tahun, kelembaban udara yang rendah, dan sinar matahari optimum. Saking pentingnya aspek ini, pohon rambutan yang kekurangan sinar matahari bakal jarang berbuah. Jadi sebelum memutuskan untuk membudidayakan rambutan, Anda mesti memeriksa kondisi lahan terlebih dahulu dan memastikannya ideal untuk ditanami rambutan.
Salah satu metode perkembangbiakkan tanaman rambutan yaitu melalui biji. Meskipun pelaksanaannya terbilang mudah, tapi metode ini sudah banyak ditinggalkan khususnya oleh para petani. Kenapa? Sebab bibit rambutan yang berasal dari biji ini biasanya tidak bakalan menumbuhkan buah karena bunga yang dimilikinya hanya berjenis kelamin tunggal, yaitu jantan atau betina. Maka dari itu, metode perbanyakan rambutan memakai biji ini cuma dilakukan untuk memperoleh pohon rambutan yang mempunyai sistem perakaran yang kuat sehingga bagus bila dijadikan sebagai tanaman indukan untuk keperluan okulasi.
Penyiapan Benih
Biji rambutan yang akan dijadikan benih harus mempunyai sifat-sifat yang unggul agar pertumbuhannya cepat, produktivitasnya tinggi, dan bebas dari hama/penyakit. Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan yaitu benih berasal dari penangkar resmi dan terdaftar di BPSB (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih), mempunyai perakaran yang kuat, tahan terhadap hama dan penyakit, dan memiliki toleransi yang tinggi apabila ditanam di tanah yang tandus. Varietas-varietas rambutan unggul nasiomal yang bisa Anda pilih misalnya binjai, rapiah, lebak bulus, antalagi, sibongkok, garuda, nona, narmada, brahrang, tangkue lebak, kundur, zainal mahang, parakan, sibatulawang, dan sindanglaka.
Benih rambutan yang telah disiapkan selanjutnya bisa dikupas untuk diambil bagian bijinya, lalu diangin-anginkan minimal selama 24 jam. Kalau mau, Anda juga bisa merendam biji rambutan ke dalam larutan asam kloroda 25% atau asam sulfat yang dicampur air dengan perbandingan 1:2 selama 15 menit untuk menyucihamakannya. Kemudian cucilah biji rambutan tersebut sebanyak 3 kali dengan air yang mengalir sampai bersih. Guna mencegah pertumbuhan jamur pada biji tersebut, maka disarankan membaluri biji rambutan memakai larutan Dithane M-45 atau Attracol 70 WP.
Penyemaian Benih
Tanah yang akan digunakan sebagai media menyemai biji rambutan harus subur dan gembur. Anda bisa mencangkulnya dengan kedalaman 20-30 cm terlebih dahulu. Jangan lupa untuk membersihkan rumput, gulma, bebatuan, sisa pepohonan, dan benda keras lainnya yang ada di lahan tersebut. Haluskan seluruh bongkahan-bongkahan tanah sampai teksturnya menjadi gembur. Kemudian buatlah bedengan dengan ukuran panjang 10 m membujur dari utara ke selatan dengan lebar 1-1,5 m dan tinggi 30 cm. Jarak antar bedengan yang ideal berkisar antara 30 cm.
Jangan lupa juga untuk menambahkan pupuk organik ke dalam bedengan tersebut untuk meningkatkan kesuburan tanah. Penanaman biji rambutan dilaksanakan di bedengan dengan jarak tanam 10 x 10 cm. Pasanglah naungan berupa atap dengan posisi miring lebih tinggi di sebelah timur untuk memperbanyak penangkapan sinar matahari tanaman ini. Perawatan selama masa persemaian cukup dilakukan dengan menyiramnya secara teratur setiap pagi dan sore hari. Kecambah biji rambutan ini dapat dipindahkan ke bedeng pembibitan setelah mempunyai daun sebanyak 2-3 helai.
Penanaman Bibit
Siapkan bedeng pembibitan terlebih dahulu dengan ukuran 30 x 40 cm. Setelah itu, tanamkan kecambah biji rambutan ke dalam bedengan tersebut dengan ekstra hati-hati. Jangan lupa untuk memberikan atap atau naungan untuk melindunginya dari terik matahari dan air hujan. Lakukan pendangiran dengan cara mencangkul menggunakan kored setiap 2-3 minggu sekali untuk menjaga struktur tanah di lahan supaya tetap gembur. Bersihkan pula tanaman-tanaman gulma yang tumbuh di area bedengan. Wajib bagi Anda untuk merawat tanaman rambutan ini dengan sebaik-baiknya.