Dikenal sebagai tanaman obat, pohon kina banyak dibudidayakan oleh petani Indonesia, khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Mengingat tingkat permintaan pasar terhadap produk kina semakin meningkat, maka petani dapat mencoba membudidayakan tanaman ini sebagai alternatif dari pohon utama yang ditanam di kebun. Kenyataannya memang pohon kina terbilang cukup mudah ditanam dan tidak membutuhkan perawatan yang terlalu rumit kok.
Penanaman Bibit Kina
Anda dapat memulainya dengan menentukan jarak tanam terlebih dahulu. Terdapat 4 macam jarak tanam yang biasa digunakan antara lain jarak tanam rapat (75 x 75 cm), jarak tanam sedang (100 x 100 cm), dan jarak tanam lebar (125 x 125 cm atau 100 x 150 cm). Kemudian dilakukan pemasangan ajir pada titik-titik yang nantinya akan dibuat lubang tanam. Ajir ini terbuat dari bambu, panjang 50 cm, dan tebal 1 cm.
Pada lahan yang datar dan landai dapat dibuat ajir induk pada kedua sisi lahan. Pengajiran dilakukan dengan baris lurus atau huntu kala. Tancapkan ajir tersebut dengan tali yang direntangkan. Setelah itu, berikan tanda sesuai jarak tanam. Arah barisan tanaman ini harus ditentukan apakah timur-barat atau utara-selatan. Kemudian buatlah lubang tanam di antara 2 ajir tersebut. Ukuran lubang tanam ini adalah 30 x 30 x 40 cm atau 20 x 20 x 40 cm.
Bibit tanaman kina yang telah siap selanjutnya bisa ditanam di lubang tanam. Silakan Anda merobek polybag dari atas ke bawah. Tahanlah media tanamnya supaya tetap utuh. Letakkan bibit tersebut di tengah-tengah lubang tanam. Pegangi agar bibit tetap mampu berdiri dengan tegak. Usahakan posisi leher akar berada setinggi permukaan tanah. Setelah itu Anda bisa menimbunnya dengan tanah gali. Padatkan tanah tersebut dan ratakan permukaannya.
Pemeliharaan Tanaman Kina
Sebaiknya dilaksanakan pembuatan rorak setelah selesai penanaman bibit tanaman kina. Rorak bisa dibuat di antara barisan tanaman kina selang dua baris dengan ukuran 300-400 x 30 x 60 cm. Tanam pula tumbuhan pelindung seperti Sesbania, Crotalaria, ataupun Tephrosia. Tanaman ini dibutuhkan sampai tanaman kina berumur 3 tahun. Pertahankan tinggi tanaman pelindung cukup 1 m. Setelah pohon kina berusa lebih dari 3 tahun, tanaman pelindung ini wajib ditebang.
Penyulaman perlu dilakukan secara terus-menerus hingga 3 bulan menjelang musim kemarau. Total kebutuhan bibit sulam maksimum 10% di tahun pertama dan 5% di tahun kedua. Penyiangan gulma juga mesti dilaksanakan untuk membersihkan tanaman pengganggu. Disarankan memakai cangkul sehingga bisa berfungsi sekaligus untuk menggemburkan tanah. Lakukan penyiangan ini setiap 1,5-2 bulan sekali sampai tanaman kina berumur 2-3 tahun.
Pembentukan tanaman dikerjakan sejak tanaman berumur 3 bulan. Caranya yaitu batang utama bisa dipotong di atas cabang keempat pada ketinggian 30 cm dari permukaan tanah. Jadi maksimal hanya 4 cabang tanaman saja yang dipelihara menjadi batang. Sedangkan tunas-tunas baru yang tumbuh wajib dibuang. Lantas untuk menghindari persaingan antar-tajuk perlu dikerjakan perantingan sejak tanaman berumur 4-7 tahun dengan memotong cabang-cabang tertentu supaya tidak menghambat pertumbuhan cabang utama.
Pemupukan pada tanaman kina meliputi pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik. Pemberian pupuk untuk tanaman muda dilakukan secara rutin menggunakan pupuk kandang/kompos sebanyak 5-7 kg/tanaman setiap 2-3 bulan. Berikutnya setelah tanaman kina sudah tua atau berusia di atas 3 tahun, pemberian pupuk organik ini dilaksanakan setiap 6 bulan sekali menggunakan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10-12 kg/tanaman.
Sementara itu, dosis pemberian pupuk anorganik untuk tanaman kina akan kami jelaskan pada tabel di bawah ini!
Dosis Pemupukan Tanaman Kina
Periode | Urea | TSP | KCL | Kieserit | Kompos |
Persemaian | |||||
a. Dalam Polybag (kg/m3 tanah) | 0,65 | 0,62 | 0,40 | – | 10 |
b. Di Persemaian (kg/m3 persemaian) | 0,22 | 0,20 | 0,20 | – | 5 |
Di Lapangan | |||||
a. Tanaman Muda | |||||
– umur 1 tahun | 108 | 62 | 30 | 19 | – |
– umur 2 tahun | 173 | 83 | 40 | 19 | – |
– umur 3 tahun | 217 | 124 | 60 | 37 | – |
– umur 4 tahun | 325 | 165 | 80 | 56 | – |
b. Tanaman Dewasa | |||||
– umur 5 tahun | 390 | 186 | 80 | 56 | – |
– umur 6 tahun | 390 | 186 | 80 | 56 | – |
– umur >7 tahun | 433-543 | 207-217 | 100 | 75-111 | – |
Anda mesti mewaspadai kemungkinan serangan hama atau penyakit pada tanaman kina. Diketahui bahwa beberapa hama yang sering menyerang pohon kina antara lain ulat, kutu putih, penggerek cabang merah, penggerek cabang, dan penggerek pucuk. Teknik pengendaliannya dilakukan dengan melakukan pemupukan secara berimbang, melakukan sanitasi perkebunan, melestarikan dan juga meningkatkan peranan musuh alami, serta menggunakan pestisida yang tepat.