Bunga kecombrang (Etlingera elatior) ialah tanaman rempah-rempah yang tergolong ke dalam keluarga temu-temuan (Zingiberaceae). Tanaman ini termasuk tumbuhan tahunan yang memiliki bentuk berupa terna yaitu berbatang lunak dan tak membentuk kayu. Bunga, buah, maupun biji kecombrang sering kali dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang memiliki rasa dan aroma khas sekali. Sekilas rupa tanaman kecombrang ini mirip seperti jahe dan lengkuas. Tanaman ini bisa tumbuh hingga tinggiannya mencapai 5 meter. Batangnya membesar di bagian pangkal serta tumbuh tegak membentuk rumpun.
Rimpang kecombrang berwarna krem kemerah-merahan dan ukurannya cukup tebal. Sedangkan bagian daun berwarna hijau mengkilap dengan sisi bawah keunguan saat muda serta berbentuk jorong lonjong yang tersusun dalam dua baris. Wujud bunga kecombrang nampak seperti gasing yang berwarna merah terang yang dilengkapi tangkai berukuran cukup panjang. Sementara buahnya berdiameter sekitar 2-2,5 cm yang tumbuh secara berjejalan dalam bongkol berbentuk bulat. Buah kecombrang mentah berkelir hijau dan akan berubaha warna menjadi merah ketika sudah matang.
Rasa buah kecombrang ini cenderung agak masam dan menyimpan biji yang berkelir cokelat kehitaman dalam jumlah yang cukup banyak. Kecombrang termasuk salah satu tumbuhan yang gampang ditanam. Perawatannya pun sederhana sekali karena tumbuhan rempah ini tidak terlalu membutuhkan air dalam jumlah yang banyak. Tanaman kecombrang pun memiliki daya tahan yang tinggi sehingga dapat tumbuh di tempat manapun. Bahkan Anda pun mampu menanam kecombrang dengan menggunakan teknik stek batang. Bagaimana cara melakukannya? Ikuti panduan berikut ini yuk!
Langkah 1 : Pembuatan Bibit
Bibit kecombrang diperoleh dari batang tanaman yang sudah berumur cukup tua. Hal ini bisa dilihat dari tekstur batang tersebut yang terasa keras dan warnanya gelap. Potonglah batang kecombrang ini secara menyerong menggunakan pisau yang cukup tajam. Angin-anginkan beberapa waktu agar aliran getahnya berhenti. Kemudian Anda bisa merendam batang kecombrang tersebut dalam air selama 5-7 hari untuk memicu pertumbuhan akarnya. Disarankan sekali untuk menambahkan zat perangsang akar di dalam air untuk memperbesar peluang tumbuhnya akar di batang tersebut.
Langkah 2 : Persiapan Media Tanam
Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, tanaman kecombrang ini memang mudah sekali tumbuh asalkan media tanamnya subur sehingga kebutuhan nutrisinya pun terpenuhi dengan baik. Silakan Anda bisa memakai media tanam yang terbuat dari campuran tanah dan pupuk kompos dengan perbandingan 2:1. Setelah media tanam ini selesai dibuat, lalu media tanam ini bisa Anda masukkan ke dalam polybag warna hitam yang berdiameter minimal 20 cm. Anda bisa menambahkan sekam bakar untuk menambah kesuburan media tanam. Masukkan media tanam ke polybag hingga penuh.
Langkah 3 : Pelaksanaan Pembibitan
Buat lubang tanam dengan kedalaman 10-15 cm. Masukkan batang bagian bawah kecombrang ke dalam lubang tersebut sampai seluruh bulu akarnya tertutupi dengan tanah. Kemudian pindahkan polybag ini ke tempat yang teduh. Pemeliharaan selama masa pembibitan dikerjakan dengan menyiraminya ketika kondisi media tanam terlihat agak kering. Pembibitan dilakukan selama 4-6 minggu atau sampai muncul tunas baru pada batang tersebut. Kemunculan tunas ini menandakan apabila Anda sudah berhasil dalam menanam batang kecombrang tersebut. Silakan Anda bisa meneruskan ke tahap berikutnya.
Langkah 4 : Penanaman Bibit
Penanaman bibit kecombrang sebaiknya dilaksanakan pada pagi atau sore hari. Sebelumnya lahan yang dipakai harus digemburkan terlebih dahulu dan diberikan pupuk secukupnya supaya kondisinya semakin subur. Setelah itu, buatlah lubang penanaman yang berdiameter 30 cm dengan kedalaman sesuai tinggi polybag. Lantas lepaskan bibit kecombrang dari polybag berikut media tanamnya jangan sampai terlepas ya. Tanamkan bibit kecombrang di lubang, lalu timbun kembali memakai tanah di sekitarnya. Dianjurkan untuk menyiram bibit ini secukupnya supaya mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Langkah 5 : Perawatan Tanaman
Bentuk perawatan yang mesti dilakukan terhadap tanaman kecombrang di antaranya yaitu penyiraman, pemupukan, dan pemberantasan gulma. Penyiraman dilaksanakan dengan menyesuaikannya terhadap kondisi kelembapan media tanam. Pemupukan dilakukan minimal tiga bulan sekali menggunakan pupuk organik, baik pupuk kompos maupun pupuk kandang. Agar pertumbuhan tanaman bisa maksimal, gulma yang tumbuh di sekitar lahan penanaman harus senantiasa dicabut dan dimusnahkan. Tujuannya supaya tanaman kecombrang dapat tumbuh secara optimal. Anda harus merawatnya dengan baik.