Cara Membudidayakan Tanaman Kakao yang Baik agar Berbuah Lebih Banyak

Tanaman kakao (Theobroma cacao L.) adalah tumbuhan penghasil biji kakao yang menjadi bahan baku pembuatan cokelat. Seperti kita ketahui, cokelat menjadi salah satu bahan makanan yang disukai oleh hampir semua orang. Aromanya yang nikmat dengan rasa yang agak pahit tetapi lezat dapat membuat siapa pun terhipnotis untuk turut menikmatinya. Apalagi cokelat juga bisa dijadikan berbagai hidangan, baik itu makanan maupun minuman yang penuh dengan sensasi rasa dan aroma khas.

Dengan semakin meningkatnya tingkat permintaan pasar terhadap cokelat ini, maka peluang budidaya kakao pun semakin terbuka lebar. Anda pun bisa mencoba membudidayakannya sendiri. Diketahui jika tanaman kakao tumbuh baik di daerah yang memiliki curah hujan 1100-3000 mm/tahun dengan suhu udara rata-rata 18-21 oC sampai 30-32 oC. Tanaman ini akan tumbuh baik saat ditanam di tanah dengan pH berkisar 6-7,5. Tanaman kakao mampu tumbuh subur di wilayah lingkungan tropis.

Khususnya bagi Anda yang memang berminat untuk membudidayakan tanaman kakao di lahan pribadi, silakan Anda dapat mengikuti panduan di bawah ini agar bisa memperoleh hasil kerja yang maksimal!

Persiapan Lahan

Proses persiapan lahan dilakukan dengan membersihkan lahan yang akan ditanami bibit kakao. Proses ini biasanya dikerjakan paling tidak setahun sebelum penanaman kakao. Pembersihan dilakukan pada gulma, tumbuhan liar, batu-batuan, dan sampah yang ada di lahan. Kemudian dilaksanakan penanaman tumbuhan penyubur tanah dari keluarga polong-polongan. Di sekeliling lahan juga ditanami tanaman naungan seperti lamtoro, albasia, dan gleresidae. Selanjutnya tanaman-tanaman ini harus dirawat.

Pembibitan Kakao

Tanaman kakao bisa dikembangbiakkan secara generatif dan vegetatif. Tentunya penanaman biji kakao terbilang mudah dilakukan karena kita cukup menanam bijinya di tanah yang subur, dan merawatnya. Niscaya tanaman pun akan tumbuh membesar. Namun bibit yang berasal dari biji ini biasanya lebih lama menghasilkan, walau akarnya lebih rimbun. Para petani umumnya menggunakan teknik sambung pucuk untuk membuat bibit kakao karena telah terbukti lebih cepat memasuki fase menghasilkan buah.

Penanaman Bibit

Waktu penanaman bibit kakao sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan supaya kebutuhan air pada bibit tanaman yang masih kecil dapat terpenuhi dengan baik. Sebelumnya dilakukan pembuatan lubang tanam yang berukuran 60 x 60 x 60 cm dalam jarak tanam sekitar 3 x 3 m, 4 x 2 m, atau 3,5 x 2,5 m. Di sini Anda bisa menyesuaikan ukuran jarak tanam dengan kondisi lahan, bahan tanam, dan besar pohon. Sedangkan untuk jarak tanam pohon pelindung adalah 1,5 x 1,5 m.

Terdapat 4 macam pola tanam yang biasa digunakan untuk menanam bibit kakao, antara lain :

  1. Pola tanam kakao segi empat dan pohon pelindung segi empat
  2. Pola tanam kakao segi empat dan pohon pelindung segi tiga
  3. Pola tanam kakao berpagar ganda dan pohon pelindung segi tiga
  4. Pola tanam kakao berpagar ganda dan pohon pelindung segi empat

Perawatan Tanaman

Beberapa pekerjaan yang mesti dilakukan dengan baik saat merawat tanaman kakao yaitu memangkas  tanaman, penyiangan gulma, pemupukan secara berkala, serta pengendalian hama dan penyakit. Di sini Anda perlu melaksanakan semua pekerjaan ini dengan baik agar memberikan hasil yang optimal. Sebab bagaimanapun juga pemeliharaan tanaman akan mempengaruhi kondisi tanaman kakao, kesehatannya, dan tingkat produktivitas tanaman dalam menghasilkan buah-buah kakao.

  • Pemangkasan

Pemangkasan ini dilaksanakan terhadap tanaman kakao dan pohon pelindung. Tanaman kakao perlu dipangkas untuk menjaga bentuk, meningkatkan produktivitas, dan mempertahankan usia ekonomis tanaman. Sedangkan upaya pemangkasan pohon pelindung bertujuan supaya tingkat keseimbangan lingkungan budidaya tetap dapat dipertahankan. Pemangkasan akan mencegah kelembapan berlebih serta menghindari serangan hama dan penyakit.

  • Penyiangan

Proses penyiangan dilakukan dengan membersihkan, memangkas, dan membuang semua gulma yang tumbuh di lahan budidaya karena bisa mengganggu tanaman kakao. Upaya penyiangan ini hendaknya dikerjakan minimal setiap seminggu sekali agar kondisi lahan senantiasa bersih.

  • Penyiraman

Penyiraman penting dikerjakan terutama pada awal masa pertumbuhan tanaman. Kondisi bibit tanaman kakao yang masih lemah membutuhkan air yang cukup banyak agar dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya. Penyiraman ini akan membantu pertumbuhan tanaman kakao serta menjaga kelembapan tanah di lahan budidaya.

  • Pemupukan

Pemberian pupuk dilakukan dengan cara ditugal agar nutrisi pupuk bisa diserap oleh akar kakao secara optimal. Adapun jenis pupuk yang digunakan di sini meliputi urea, TSP, KCl, dan kieserite (MgSO4). Kami akan membahas secara khusus tentang proses pemupukan pada tanaman kakao ini di artikel yang terpisah.

  • Pengendalian

Pengendalian terhadap hama dan penyakit harus dikerjakan secara total melalui upaya sanitasi lahan, pemusnahan tanaman yang terserang, serta penggunaan obat-obatan kimia yang tepat. Adapun jenis-jenis hama dan penyakit yang sering menyerang pohon kakao di antaranya ulat kilan, ulat jaran, ulat srengenge, ngengat buah, kutu-kutuan, penyakit jamur upas, dan penyakit busuk buah. Mencegah lebih baik daripada mengobati.

Panen & Pasca-Panen

Proses pemanenan buah kakao dilaksanakan dengan memetik buah kakao yang telah matang di pohon. Potonglah tangkai buah kakao tersebut menggunakan gunting. Jangan lupa untuk menyisakan sepertiga dari tangkai buah tetap berada di pohon untuk mencegah terjadinya luka pada batang utama. Biasanya buah kakao yang telah layak panen ini berusia sekitar 5,5-6 bulan sejak kemunculan bunga. Buah tadi mempunyai warna yang kuning atau merah dan mengeluarkan aroma harum yang khas.

Buah kakao yang sudah dipetik lantas dikumpulkan di dalam karung. Setelah terkumpul cukup banyak, kemudian dilakukan proses pemecahan buah untuk mengambil biji-biji kakao. Kumpulkan biji kakao ini di wadah yang khusus. Biji inilah yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi dari tanaman kakao. Dan setelah biji-biji kakao ini terkumpul, selanjutnya dilakukan proses fermentasi, pengeringan, dan tahap sortasi biji kakao. Kami akan membahasnya di artikel mendatang ya.