Cara Membuat Media Tanam yang Baik untuk Menanam Jamur Merang

Jamur merang membutuhkan media tanam tersendiri untuk dapat tumbuh. Media tanam ini berbeda dari yang biasa kita gunakan untuk menanam tumbuh-tumbuhan. Jamur merang memerlukan media tanam yang bersifat subur, dan tentunya wajib steril. Dengan demikian jamur merang tersebut mampu tumbuh sempurna tanpa terganggu oleh jamur-jamur yang lainnya. Di sinilah salah satu tantangan bagi Anda ketika membudidayakan jamur merang. Anda harus membuat media tanam yang tepat untuk bisa ditanami bibit jamur merang supaya sanggup tumbuh dengan baik.

Kenyataannya adalah jamur merang memerlukan media tanam yang tidak terlalu berbeda dari jamur-jamur yang lainnya. Media tanam yang digunakan berupa bahan organik yang telah mengalami proses pelapukan atau fermentasi. Pada proses ini, bahan-bahan kompleks yang terkandung di dalam bahan organik akan diuraikan oleh mikroorganisme menjadi bahan yang lebih sederhana. Contohnya yaitu zat selulosa atau lignin yang terkandung dalam jerami akan diubah menjadi karbohidrat untuk dikonsumsi oleh jamur. Media yang baik harus mampu menyediakan sumber makanan yang cukup.

Agar media tanam sanggup menyediakan sumber makanan yang cukup bagi pertumbuhan dan juga perkembangan jamur merang dari awal proses penanaman sampai dengan jamur merang tersebut siap untuk dipanen, maka perlu dilakukan proses pengomposan sebaik mungkin untuk menyiapkan media tanam yang tepat.

Pembuatan Media Tanam dari Jerami (Lapisan Bawah)

Berikut adalah langkah-langkah kerja yang mesti Anda lakukan untuk membuat media tanam menanam jamur merang menggunakan bahan baku berupa jerami.

  1. Bahan baku yang digunakan berupa jerami sebanyak 1200 kg atau 400 ikat jerami kering, 25 kg kapur, dan 150 kg dedak. Jerami yang bagus dipakai sebagai media tanam yaitu jerami yang sudah kering dengan kadar air sekitar 20%. Jerami tersebut seluruhnya berwarna kuning cerah dan tak ada jerami yang masih berwarna hijau. Stock jerami harus disediakan untuk setahun dengan mempertimbangkan penyusutan media yang rusak. Adapun kebutuhan setiap kumbung untuk setahun dengan 10 kali produksi mencapai 12.000 kg atau 4.000 ikat jerami kering.
  2. Sebelumnya jerami perlu direndam terlebih dahulu di dalam bak perendaman. Jerami tersebut diinjak-injak sampai patah, mengeluarkan busa, atau semua jerami terendam di air supaya bisa menyerap air dalam jumlah yang lebih banyak.
  3. Langkah berikutnya ialah mengangkat jerami yang telah direndam menggunakan garu. Lantas jerami tersebut dibentuk menjadi bundelan. Sebelumnya Anda perlu menaburkan kapur secukupnya di permukaan tanah dasar komposan. Barulah kemudian jerami tadi ditata selebar 300 cm dan panjangnya mencapai 400-500 cm.
  4. Di setiap lapisan bundelan jerami setebal kira-kira 30-40 cm bisa Anda injak dan ditaburi dengan kapur secukupnya. Demikian seterusnya sampai tumpukan media tanah tersebut mencapai tinggi berkisar 160-170 cm.
  5. Anda harus memastikan bagian samping tumpukan jerami tersebut mesti benar-benar lurus supaya suhu udara di dalam media tanam komposan bisa merata.
  6. Tumpukan jerami selanjutnya ditutup menggunakan plastik dengan rapat. Kemudian tutuplah memakai lembaran yang bersifat tidak tembus cahaya sehingga air di dalam komposan ini tidak mengalami penguapan serta kondisi komposan tersebut pun tidak menjadi kering.
  7. Tepat pada hari kelima, Anda bisa membalikkan komposan tersebut. Selanjutnya komposan ini dapat dicampur dengan dedak sebanyak 200 kg.
  8. Proses pembalikan kompos dimulai dengan menghamparkan lembaran-lembaran plastik di atas lantai, lalu komposan tersebut dibongkar memakai gancu yang dimulai dari bagian atas, lantas diletakkan di atas hamparan plastik. Proses pembukaan penutup kompos sebaiknya dilakukan secara bertahap untuk meminimalisir rusaknya kompos akibat faktor-faktor eksternal.
  9. Siramilah komposan menggunakan embrat secukupnya apabila terlihat mengering. Anda dapat mengecek secara langsung kadar air yang terkandung di dalam komposan dengan memerasnya memakai tangan. Bila air yang menetes tidak terlalu banyak artinya komposan mengandung air dalam jumlah yang cukup.
  10. Jerami selanjutnya dapat diuraikan dan dicampur dengan dedak. Setiap jerami yang jatuh wajib segera ditaburi dedak. Usahakan setiap lembar jerami tersebut bisa tercampur dengan dedak secara merata.
  11. Setelah selesai, berikutnya komposan bisa disusun kembali seperti semula namun kali ini tidak perlu dipadatkan. Usahakan lebar susunan komposan tersebut tidak lebih dari 200 cm dan tinggi maksimalnya 150 cm supaya suhu yang dihasilkannya pun tidak terlalu tinggi. Dengan demikian proses fermentasi dapat berlangsung secara sempurna. Anda juga bisa menutupi komposan ini memakai plastik.
  12. Proses fermentasi komposan selanjutnya dapat dilanjutkan kembali selama 3 hari berturut-turut. Tahap ini akan menyempurnakan hasil dari fermentasi komposan. Barulah kemudian media kompos jerami tersebut siap digunakan sebagai media tanam untuk menanam jamur merang, khususnya menjadi lapsisan bagian bawah.

Pembuatan Media Tanam dari Kapas/Ampas Tahu (Lapisan Atas)

Di bawah ini merupakan langkah-langkah kerja dalam membuat lapisan atas media tanam untuk jamur merang menggunakan kapas atau ampas tahu.

  1. Bahan utama yang kita gunakan di sini sebagai media tanam adalah 200 kg kapas atau boleh diganti dengan ampas tebu. Kemudian Anda juga membutuhkan 50 kg dedak dan 5 kg kapur. Proses pengomposan sebaiknya dilaksanakan pada waktu seminggu sebelum pengomposan jerami dilakukan. Di sini pemakaian kapas, dedak, dan kapur merupakan bahan tambahan yang akan melengkapi kandungan organik media tanam dan mengatur pH media tanam.
  2. Pertama-tama kita perlu merendam kapas/ampas tebu di dalam air. Sembari itu, Anda dapat membantu untuk menguraikan atau menghancurkan kapas atau ampas tebu yang menggumpal.
  3. Pastikan Anda membasahi seluruh kapas atau ampas tebu tersebut secara merata.
  4. Kapas atau ampas tebu lantas bisa ditata di atas tanah. Setiap 10 cm hamparannya bisa Anda taburi dengan kapur secara merata. Setelah itu komposan yang telah ditaburi kapur bisa disusun dengan ukuran 100 x 80 x 50 cm. Kemudian Anda dapat menutupinya menggunakan plastik dengan rapat.
  5. Pada hari kelima, kompos kapas/ampas tebu ini bisa dibalik untuk meratakan fermentasinya. Adapun caranya yaitu Anda bisa membentangkan lembaran plastik di atas lantai. Lalu Anda bisa membalik komposan tersebut menggunakan garu sembari menaburkan dedak sedikit demi sedikit sampai tercampur rata. Setelah selesai, Anda bisa menata komposan tersebut seperti sedia kala.
  6. Proses fermentasi kompos kapas atau ampas tebu pun dapat Anda lanjutkan kembali selama 3 hari berturut-turut lagi. Barulah kemudian Anda bisa menggunakan hasil komposannya sebagai media tanam lapisan atas untuk menanam jamur merang.