Tanaman kopi pada umumnya dibudidayakan di daerah dataran tinggi. Dibutuhkan upaya-upaya untuk mempersiapkan lahan terlebih dahulu sebelum proses budidaya ini dapat dilaksanakan. Tanaman kopi merupakan tanaman penghasil biji kopi yang bisa diolah menjadi minuman yang nikmat sekali. Diketahui bahwa tingkat permintaan pasar akan biji kopi ini terus mengalami peningkatan seiring dengan naiknya tren meminum kopi akhir-akhir ini. Bagi Indonesia, tanaman kopi termasuk salah satu komoditas unggul nasional di bidang perkebunan. Indonesia tercatat sebagai salah satu produsen kopi terbaik di dunia.
Lahan kopi di Indonesia begitu luas membentang dari Sabang sampai Merauke. Tak hanya di Pulau Jawa saja tanaman kopi ini dibudidayakan, tetapi petani-petani di pulau lainnya pun turut menanam tanaman kopi, baik sebagai tanaman utama atauspun tanaman penyela. Anda juga mungkin tertarik untuk mulai membudidayakan tanaman kopi? Salah satu proses yang tidak boleh Anda tinggalkan adalah pembuatan lubang tanam. Lubang tanam untuk ditanami bibit kopi sebaiknya dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum waktu penanamannya. Lantas, bagaimana caranya membuat lubang tanam untuk kopi yang benar?

Syarat Hidup Tanaman Kopi
Tidak semua lahan perkebunan dapat ditanami kopi. Secara garis besar, lahan yang ideal untuk ditanami tumbuhan kopi memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
- Kemiringan lahan kurang dari 30 persen
- Kadar unsur N, P, K, Ca, dan Mg cukup sampai tinggi
- Kedalaman tanah efektif lebih dari 100 cm
- Kejenuhan basa (KB) di atas 35 persen
- Kemasaman (pH) tanah sekitar 5,5-6,5
- Tekstur tanah berlempung dengan struktur tanah lapisan atas remah
- Kadar bahan organik di atas 3,5 persen atau kadar karbon (C) di atas 2 persen
- Kapasitas tukar kaiton (KTK) di atas 15 me/100 g
- Nisbah karbon (C) dan nitrogen (N) sekitar 10-12
Pembukaan lahan bisa dilakukan terhadap lahan perkebunan yang memang sesuai untuk ditanami kopi. Langkah awal yang perlu dilakukan yaitu menebang dan membongkar semua pohon, perdu, dan tunggul beserta perakarannya. Proses ini harus dilakukan secara mekanik tanpa melalui pembakaran sama sekali (zero burning). Proses pembukaan lahan juga dapat dilaksanakan secara kimiawi menggunakan bantuan herbisida yang sesuai, dosis yang terbatas, dan penerapan secara bijaksana. Bagaimanapun juga proses pembukaan lahan ini harus dilakukan dengan baik agar tidak malah merusak kondisi tanah.
Kemudian tahap berikutnya ialah pengajiran. Proses pengajiran bertujuan untuk mengatur jarak tanam tumbuh kopi di lapangan, mempermudah pembuatan lubang tanam, serta membantu supaya bibit kopi yang ditanam membentuk garis lurus. Pengajiran di lahan datar ini dikerjakan secara larikan dengan arah barisan yang mengikuti arah mata angin. Ajir induk/kepala diletakkan di arah utara-selatan, sedangkan untuk ajir anakan/pengisi ditempatkan di arah timur-barat. Maksudnya apa? Teknik ini bertujuan untuk memaksimalkan sinar matahari yang dapat diterima oleh tanaman kopi.
Pembuatan Lubang Tanam
Proses pembuatan lubang tanam untuk tanaman kopi sebaiknya dikerjakan sejak 6 bulan sebelum bibit-bibit kopi tersebut dipindahkan ke lahan budidaya. Ukuran lubang tanam yang dibuat mesti disesuaikan dengan kondisi lahan tersebut yang mencakup tekstur tanah dan struktur lahan. Semakin berat tanah di lahan tersebut, maka ukuran lubang tanam yang dibutuhkannya pun semakin besar. Tujuannya untuk membantu mendukung pertumbuhan akar tanaman kopi.
Lubang tanam yang baik untuk tanaman kopi dapat dibuat dengan ukuran sebagai berikut. Yaitu 60 x 60 cm di bagian permukaan, 40 x 40 cm di bagian dasar, dan 60 cm pada area kedalamannya. Khusus untuk lahan miring yang dibuat menjadi teras kontur, maka lubang tanam tersebut harus dibuat di area yang dekat dengan sisi miring bagian atas. Semakin terjal kondisi kemiringan tanah di lahan, maka sebaiknya lubang tanam ini dibuat semakin dekat dengan sisi miring sebelah atasnya.
Tanah galian lapisan atas (top soil) yang terletak di kedalaman 20 cm dari permukaan tanah dipisahkan dari tanah lapisan bawah (sub soil). Lalu tanah lapisan atas diletakkan di sebelah barat. Sedangkan tanah lapisan bawah diletakkan di sebelah timur agar tersinari cahaya matahari sehingga mikroorganisme yang ada di dalamnya akan mati. Tanah bekas galian ini dibiarkan selama 1 bulan. Khusus untuk tanah lapisan atas, Anda bisa mencampurnya dengan pupuk organik untuk meningkatkan kesuburannya.
Jarak Tanam Tumbuhan Kopi
Jarak tanam yang ideal untuk tanaman ini bervariasi tergantung dari jenis kopi yang dibudidayakan serta kondisi lahan yang tempat budidaya.
- Jarak tanam kopi robusta di lahan datar adalah 2,5 x 2,5 m atau 3,0 x 2,0 m
- Di lahan miring, kopi robusta bisa ditanam dengan jarak tanam yaitu 2,0 x 2,5 m
- Jarak tanam kopi arabika tipe katai yaitu 2,9 x 1,5 m (kartika 1 dan kartika 2)
- Jarak tanam kopi arabika untuk tipe agak katai yaitu 2,5 x 2 m (sigarar utang, andung sari/as 1, as 2, komposit andung sari tiga/komasti)
- Jarak tanam kopi arabika tipe jangkung 2,5 x 2,5 m atau 3,0 x 2,0 m (gayo 1, gayo 2, kopyol, s 795, abessina/ab 3, usda 762)
- Khusus untuk kopi liberika, jarak tanamnya adalah 3,0 x 3,0 atau 4,0 x 2,5 m
Macam-macam Pola Tanam Kopi
Pola tanam erat kaitannya dengan keefektifan pemakaian lahan sehingga dapat memaksimalkan jumlah tanaman kopi yang ditanam per hektar. Terdapat 4 pola tanam yang kami anjurkan untuk diaplikasikan pada lahan yang akan ditanami tumbuhan kopi, antara lain :
- Pola tanam kopi segi empat dan pohon naungan segi empat. Seluruh area lahan pada pola tanam ini akan ditanami tumbuh-tumbuhan menurut jarak tanam yang sudah ditentukan. Pohon naungan ditanam tepat di titik pertemuan diagonal empat tanaman kopi.
- Pola tanam kopi segi empat dan pohon naungan segi tiga. Pada pola tanam ini, pohon naungan ditanam di antara dua gawangan dan dua barisan yang membentuk segi tiga sama sisi.
- Pola tanam kopi berpagar ganda dan pohon naungan segi tiga. Tanaman kopi yang ditanam dengan pola ini dipisahkan oleh dua kali jarak tanam yang sudah ditetapkan dengan beberapa barisan tanaman kopi berikutnya. Sehingga terdapat ruang di antara barisan kopi tersebut yang bisa dimanfaatkan sebagai akses jalan untuk pemeliharaan dan pengelolaan lahan.
- Pola tanam kopi berpagar ganda dan pohon naungan segi empat.