Makan dengan masakan apapun kurang terasa sedap bila tidak ada sambal. Sayangnya harga cabai rawit yang semakin mahal membuat kita mau tidak mau harus makan tanpa sambal. Padahal kebanyakan masakan khas Indonesia pun menggunakan cabai rawit sebagai bumbu dasarnya. Kalau sudah begini, Anda perlu memutar otak supaya bisa memiliki banyak cabai rawit di dapur.
Kenapa Anda tidak mencoba menanam cabai rawit sendiri menggunakan bijinya? Luas pekarangan yang terbatas bukan alasan bagi Anda untuk tidak bisa menanam cabai rawit tersebut. Anda bisa menerapkan teknik penanaman vertical garden dengan menyusun pot-pot secara bertingkat menggunakan rak khusus. Sedangkan untuk benihnya, Anda dapat memanfaatkan buah cabai yang dibeli di pasar untuk diambil bijinya.
Kami tidak akan bertele-tele dalam menyampaikan panduan menanam cabai rawit supaya Anda gampang mengerti dan bisa mempraktekkannya secara langsung. Ikuti langkah-langkah sebagai berikut :
Langkah I. Pemilihan Buah Cabai
Setelah Anda membeli buah cabai rawit di pasar, Anda bisa melakukan proses seleksi seperlunya. Pilihlah buah cabai rawit yang ukurannya besar, kondisinya sempurna, berbentuk lurus, dan memiliki rasa pedas. Sebaiknya ambil hanya buah yang sudah benar-benar matang. Setelah itu, buah yang sudah dipilih dibelah bagian tengahnya untuk diambil biji-bijinya. Usahakan jangan sampai mata pisaunya melukai biji cabai rawit.
Langkah II. Penyortiran Biji Cabai
Biji-biji cabai rawit yang sudah terkumpul lantas dimasukkan ke dalam segelas air. Tambahkan tumbukan bawang merah secukupnya sebagai bahan perangsang tumbuh. Jadi dengan menambahkan tumbukan bawang merah ini, potensi biji cabai rawit untuk tumbuh menjadi tanaman menjadi lebih besar. Rendamlah biji cabai rawit selama 8-12 jam. Selanjutnya Anda bisa menggunakan semua biji yang tenggelam sebagai benih tanaman.
Langkah III. Penyemaian Benih Cabai
Kami merekomendasikan Anda untuk menyemaikan benih cabai terlebih dahulu daripada langsung menanamnya di pot. Tujuannya untuk memudahkan pemeliharaan tanaman cabai rawit yang masih kecil sehingga tingkat keberhasilannya lebih besar. Anda bisa menggunakan kotak kayu yang diisi campuran tanah dan humus sebagai tempat penyemaian. Tanamkan biji cabai pada kotak tersebut dalam jarak 3 x 3 cm. Selama penyemaian berlangsung, Anda hanya perlu menyiram tanaman untuk membuat kondisi media tanamnya basah.
Langkah IV. Penanaman Bibit Cabai
Dalam waktu 15-20 hari sejak penyemaian, benih cabai rawit akan tumbuh menjadi bibit cabai yang ukurannya kecil. Setelah tingginya mencapai lebih dari 10 cm, Anda bisa memindahkan bibit tersebut ke pot. Caranya adalah sirami media tanam dengan air terlebih dahulu. Kemudian dengan hati-hati, angkatlah media tanam yang ada di bawah masing-masing bibit cabai ke atas. Lalu segera tanamkan bibit tersebut ke pot. Pindahkan bibit ini satu per satu dan pastikan akarnya tidak rusak. Waktu pengerjaan sebaiknya dilakukan saat pagi hari.
Langkah V. Pemeliharaan Tanaman Cabai
Anda harus rajin merawat tanaman cabai supaya tumbuh subur, cepat berbuah, dan hasil buahnya banyak. Berikan pupuk kandang minimal 2 minggu sekali untuk menjamin ketersediaan bahan organik yang dibutuhkan oleh tanaman cabai. Penyiraman perlu dilakukan setiap 2-3 hari sekali. Sedangkan untuk pengendalian terhadap hama dan penyakit bisa dilakukan secara manual atau memanfaatkan bahan-bahan yang ada di dapur. Biasanya dalam kurun waktu 3 bulan setelah ditanam, tanaman cabai rawit sudah mampu menghasilkan buah.