Cara Budidaya Mentimun Secara Organik agar Buahnya Lebat

Mentimun (Cucumis sativus) merupakan tumbuhan anggota keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae) yang menghasilkan buah mentimun. Buah mentimun ini mengandung banyak air sehingga terasa segar. Anda bisa memakannya dalam kondisi mentah maupun diolah menjadi masakan. Potensi budidaya mentimun masih terbuka lebar mengingat permintaan akan buahnya pun terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Terutama untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, warung makan, warung lesehan, serta restoran. Setali tiga uang, menanam tumbuhan mentimun ini tidak begitu sulit kok.

Tanaman mentimun memang bisa tumbuh dengan baik di berbagai tempat di Indonesia. Anda bisa coba menanamnya di pekarangan rumah atau kebun yang dimiliki. Kalau mau hasilnya lebih bagus bagi faktor kesehatan Anda sekeluarga, cobalah menanam mentimun secara organik. Tak usah bingung sebab Anda bisa mengikuti panduan kerjanya di bawah ini!

Tahap Pengolahan Lahan

Lahan yang akan dijadikan sebagai tempat penanaman benih mentimun perlu Anda olah terlebih dahulu agar subur dan gembur. Tanah dicangkul dengan kedalaman 30-35 cm, lalu taburkan pupuk kandang dan dolomit secukupnya. Kemudian lahan dibentuk menjadi bedengan-bedengan selebar 60 cm dan panjang 25-30 cm dengan jarak antar bedengan berkisar antara 100-120 cm. Sebelum lahan tersebut Anda tutupi mulsa supaya kelembabannya tetap terjaga, perlu dilakukan penyiraman terlebih dahulu. Lahan dibasahi memakai air. Kemudian dilanjutkan dengan menyemprotkan cairan insektisida dan fungisida alami untuk membasmi segala macam pantogen yang terdapat di lahan.

Penutupan mulsa di lahan hendaknya Anda kerjakan tatkala matahari sedang bersir terik sehingga lebih mudah mengerjakannya. Biarkan lahan yang telah ditutupi dengan mulsa tersebut selama 2 minggu agar terjadi proses pengomposan secara alamiah. Mengapa? Hal ini berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah di lahan tersebut sehingga asupan benih tanaman menimun akan terpenuhi dengan baik. Selepas 2 minggu kemudian, Anda bisa membuat lubang penanaman yang mempunyai pola memanjang dengan jarak kurang lebih sekitar 80 cm. Buatlah lubang tanam ini dengan baik.

Tahap Penanaman Benih

Penanaman benih idealnya dilaksanakan pada waktu pagi ataupun sore hari. Caranya adalah Anda dapat membenamkan benih berupa biji mentimun tersebut dengan posisi tegak, di mana bagian runcingnya berada di atas dan bagian biji yang membulat berada di bawah. Tanamkanlah benih tersebut setidaknya sedalam 3-5 cm di dalam lubang tanam. Di dalam setiap lubang tanam, Anda bisa mengisinya dengan 2-3 biji mentimun sekaligus. Kemudian biji mentimun bisa ditimbun dengan tanah di sekitarnya sampai rapat. Lanjutkan pekerjaan sampai semua lubang tanam berhasil ditanami biji mentimun.

Tahap Pemeliharaan Bibit

Sekitar 2-3 hari selepas dilakukan penanaman benih, biji mentimun tersebut akan tumbuh menjadi bibit yang kecil. Siramilah bibit mentimun ini sebanyak 2 kali sehari di pagi dan sore hari, atau menyesuaikan dengan kondisi lahan. Pada hari ke-15, Anda bisa melakukan penyulaman dengan cara mencabuti bibit-bibit mentimun yang mempunyai postur tak normal ataupun berpenyakit. Penyiangan gulma juga perlu dikerjakan bersamaan dengan proses pelaksanaan pemupukan ulang ini.

Lengkapilah lahan menggunakan ajir berupa bilah-bilah bambu yang berukuran 2-3 m. Ajir tersebut bisa dipasang pada hari ke-5 hingga ke-7 dengan kedalaman mencapai 10 cm. Selanjutnya masing-masing ajir yang sudah dipasang dengan jarak 20 cm ini lalu saling dihubungkan menggunakan tali. Apa tujuannya? Fungsinya adalah sebagai pegangan tanaman mentimun untuk merambat. Ajir tersebut mesti dipasang di seluruh lahan budidaya. Pasanglah ajir ini dengan susunan yang rapi.

Tanaman mentimun akan mulai merambat pada usia 20 hari. Jadi Anda bisa membantunya menemukan pegangan pada ajir ini dengan melilitkannya cukup longgar saja sehingga tanaman sanggup beradaptasi. Pemangkasan juga perlu dilaksanakan secara berkala untuk mengurangi penguapan akibat jumlah daun pada tanaman mentimun yang terlampau lebat. Selain itu, pemangkasan ini juga berguna agar tanaman mentimun mampu lekas berbuah dan menghasilkan buah yang banyak.

Setiap seminggu sekali lahan budidaya perlu disirami memakai pupuk organik cair. Campurkanlah 30 cc pupuk kandang dengan 15 liter air. Opsi lainnya adalah mencampurkan 200 liter air dan 0.5 kg urea/1 kg ZA. Bisa juga dengan memakai campuran 200 liter air, 20 kg pupuk organik, 0.5 kg urea, 0.5 kg sp36, dan 0.5 kg KCI. Berikutnya pupuk tersebut dapat disiramkan ke tanaman dengan dosis sekitar 170 cc/batang. Penambahan pupuk NPK organik dapat dilakukan setelah tanaman mulai menumbuhkan bunga.

Tahap Panen dan Pasca Panen

Kini tiba waktunya untuk memetik buah dari hasil jerih payah Anda dalam menanam mentimun. Proses pemanenan buah mentimun hanya ditujukan pada buah-buah yang masih muda dengan kriteria sesuai permintaan pasar. Adapun cara memetik buh mentimun yang tepat dilakukan dengan memotong buah mentimun dan menyisakan sedikit tangkai buahnya agar buah tidak cepat membusuk. Buah yang sudah dipetik kemudian harus dikumpulkan di tempat yang teduh serta terhindar dari terik matahari langsung. Selanjutnya buah mentimun tersebut harus segera didistribusikan ke tempat tujuan.