Budidaya Tanaman Gandum di Indonesia Supaya Hasilnya Bagus

Seiring dengan permintaan akan gandum yang semakin meningkat, para petani lokal pun berusaha untuk membudidayakan tanaman gandum. Kelebihan tanaman ini adalah bebas dari serangan hama burung, perawatannya lebih mudah, dan dosis pemupukan yang perlu diberikan pun lebih sedikit.

Tanaman gandum akan tumbuh dengan baik di daerah Anda apabila suhu, kelembaban udara, iklim, dan ketinggian tanahnya memenuhi persyaratan. Tanaman ini biasanya hidup di daerah yang mempunyai suhu antara 20-25 derajat celsius dengan kelembaban udara mencapai 80-90 persen. Sedangkan kebutuhan sinar mataharinya mencapai 9-12 jam/hari. Di bawah ini panduan budidaya tanaman gandum yang bisa Anda pelajari :

Langkah 1 : Pemilihan Gandum

Dalam membudidayakan tanaman gandum, Anda sebaiknya menggunakan benih yang besertifikat agar kualitasnya lebih terjamin. Benih yang bagus berasal dari malai yang matang pada batang utama, memiliki bentuk dan warna yang seragam, bebas dari hama dan penyakit, serta berbobot tinggi dan seragam. Kebutuhan benih gandum sekitar 100 kg/hektar. Sebelum ditebarkan, benih harus direndam di air bersih terlebih dahulu selama 1-2 jam. Benih yang terapung di air harus dibuang karena telah rusak.

Langkah 2 : Pengolahan Tanah

Secara prinsip, pengolahan tanah untuk tanaman gandum sama seperti padi gogo dan tumbuhan palawija. Tanah harus dicangkul terlebih dahulu supaya strukturnya menjadi gembur dan memiliki aerasi yang baik. Pencangkulan pertama bertujuan untuk membuat tanah menjadi gembur dan membersihkan gulma. Seminggu kemudian, dilakukan pengolahan tanah kedua untuk meratakan permukaan tanah, memberikan pupuk kandang, dan membentuk bedengan.

Bedengan dibuat sedemikian rupa yang mempunyai lebar 2 m dan panjang menyesuaikan kondisi lahan. Adapun jarak antar-bedengan yang dianjurkan adalah 50 cm. Sedangkan jarak tanamnya 20 x 10 cm, 25 x 10 cm, 25 x 5 cm, atau 30 x 10 cm tergantung varietas gandum yang ditanam dan tingkat kesuburan lahan. Pastikan lahan dilengkapi dengan saluran irigasi yang lancar. Selanjutnya lahan tersebut didiamkan selama 7-10 hari supaya kondisinya normal kembali.

Langkah 3 : Penanaman Benih

Benih gandum ditanamkan ke lubang tanam yang telah dibuat. Larikan ini memiliki alur/jarak sekitar 5 cm dengan jarak antar-larikan yaitu 25 cm. Di dalam lubang tanam yang telah berisi benih gandum ini kemudian ditaburi Furadan secukupnya untuk mencegah benih diserang hama. Setelah itu, tutuplah lubang tanam tersebut menggunakan tanah di sekitarnya.

Langkah 4 : Pemupukan Tanah

Pupuk pertama diberikan pada saat pengolahan lahan atau penanaman benih. Pupuk yang digunakan umumnya yaitu pupuk anorganik berupa P2O5 dan K2O sebagan N. Pupuk diberikan dengan cara dibenamkan ke dalam tanah atau diaduk merata dengan tanah. Dosis pupuk yang digunakan biasanya 20 ton/hektar.

Langkah5 : Penyiangan Gulma

Gulma harus dibersihkan secara rutin agar tanaman gandum bisa tumbuh dengan optimal. Gulma berjenis daun lebar bisa dibasmi menggunakan herbisida 2,4 D dan MEPA. Sedangkan gulma berdaun sempit dapat diberantas dengan dalapon, barban, dan diallate. Bisa juga menerapkan kultur teknik dengan menanam leguminosa di antara barisan tanaman gandum.

Proses penyiangan gulma dilakukan sebanyak 2-3 kali tergantung jumlah populasinya. Penyiangan pertama dikerjakan pada saat tanaman berusia sebulan. Berikutnya penyiangan kedua dilakukan sekitar 3-4 minggu kemudian tergantung banyak dan tingginya gulma yang hidup di lahan. Penyiangan dilakukan secara manual menggunakan arit.

Langkah6 : Pemanenan Biji

Ciri-ciri tanaman gandum yang layak panen adalah 80 persen dari rumpun telah bermalai serta jerami, batang, dan daunnya sudah tampak menguning. Ada pula petani yang baru memanen gandum ketika 20 persen dari batang malai sudah matang penuh dan butiran-butiran gandum telah cukup keras bila ditekan memakai tangan.

Masa panen ini sangat dipengaruhi oleh tingkat pematangan dan cuaca. Jangan memanen gandum terlalu matang karena posturnya akan rebah sehingga menyebabkan banyak bulir-bulir gandum yang rontok. Pemanenan dilaksanakan dengan memotong batang gandum sepanjang 30 cm dari ujung malai sehingga memudahkan dalam proses pengangkutan dan pemisahan biji.