Teknik Budidaya Bawang Putih Tunggal Secara Lengkap

Saat ini para petani lokal banyak yang mulai memelihara tanaman bawang putih tunggal atau kerap juga disebut bawang putih lanang. Hal tersebut didorong dengan permintaan pasar terhadap bawang jenis ini yang semakin naik. Yap, bawang putih tunggal disebut-sebut mempunyai segudang manfaat yang bagus bagi kesehatan manusia. Maka tak heran, ada banyak sekali orang yang mencari bawang putih yang satu ini. Mungkin Anda juga termasuk salah seorang yang mencarinya? Tenang saja. Karena bawang putih ini bisa Anda dapatkan dengan mudah di www.tokotanaman.com ya.

Budidaya bawang putih tunggal pada umumnya dilaksanakan di daerah pegunungan yang memiliki hawa sejuk, udara dingin, serta kondisinya cukup kering. Tanaman ini tidak cocok dipelihara di dataran rendah yang notabene banyak mengandung air karena dapat memicu terjadinya pembusukan. Setelah ditanam dan dilakukan perawatan sedemikian rupa dengan baik, bawang putih lanang biasanya mampu dipanen setelah usianya tiga bulan sejak penanaman. Biasanya bawang putih lanang/tunggal ini dipasarkan untuk keperluan pengobatan herbal dan terapi kesehatan.

Silakan Anda bisa mengikuti panduan di bawah ini untuk membudidayakan bawang putih tunggal!

PEMILIHAN BIBIT

Tingkat pertumbuhan bawang putih tunggal ditentukan sekali oleh kualitas bibitnya. Jadi sebisa mungkin bibit tanaman yang dipakai harus benar-benar dalam kondisi yang sehat dan bebas dari hama. Anda bisa mendapatkan bibit awal ini dari balai pertanian. Sedangkan untuk periode penanaman selanjutnya, calon bibit dapat diperoleh dari umbi bawang putih yang telah ditanam di lahan.

Paling baik, proses penyeleksian bibit dilakukan ketika tanaman sudah berumur sekitar 70-80 hari. Ambil bawang lanang yang daunnya sudah tampak mengering atau menguning. Ciri-ciri bibit bawang putih tunggal yang baik yaitu ukurannya sedang, kondisinya sehat, berasal dari indukan yang unggul, memiliki postur yang keras, dan permukaan kulitnya licin.

PENGOLAHAN LAHAN

Sebelum proses penanaman bibit bawang putih dimulai, Anda harus menyiapkan lahan penanaman terlebih dahulu. Proses ini diawali dengan membajak serta mencangkul lahan dengan kedalaman antara 30-40 cm. Jangan lupa bersihkan juga sampah, gulma, dan sisa tanaman lain yang ada di lahan tersebut. Setelah struktur tanah sudah gembur, Anda bisa menaburkan pupuk kandang sebanyak 10-15 ton/hektar. Berikutnya buatlah bedengan yang memiliki ukuran lebar 60 cm, tinggi 30 cm, dan panjang menyesuaikan bentuk lahan.

PENANAMAN BIBIT

Saatnya melakukan penanaman bibit. Perlu diketahui, tanaman bawang putih berkembang biak melalui bagian umbinya. Sebelum ditanamkan, umbi-umbi tersebut perlu dikeringkan terlebih dahulu di ruangan yang sejuk untuk mengurangi kadar air sekaligus memicu pertumbuhan tunasnya. Adapun jarak penanaman bawang putih tunggal yang bagus adalah 20 x 20 cm. Jadi dalam setiap lahan seluas 1 hektar, Anda bisa menanam kurang lebih 200.000 bibit bawang putih.

PEMELIHARAAN TANAMAN

Pemeliharaan tanaman meliputi :

  • Pengairan dan Penyiraman

Upaya penyiraman bawang putih tunggal dapat dilakukan memakai gembor atau selang air dengan sistem lab. Jika Anda menyiram dengan gembor, usahakan gembor yang dipakai memiliki lubang keluar yang berukuran kecil. Frekuensi penyiraman saat masa awal penanaman dapat dikerjakan setiap hari. Setelah tanaman sudah tumbuh subur, frekuensi tersebut diturunkan hingga menjadi seminggu sekali. Penyiraman dapat dihentikan menjelang masa panen yaitu 3 bulan setelah penanaman.

  • Pemupukan Susulan

Tanaman bawang putih membutuhkan pupuk yang mengandung sulfur tinggi untuk menjaga rasa dan aroma khasnya. Anda bisa memanfaatkan pupuk KCI sebagai sumber kalium dan pupuk ZA sebagai sumber nitrogen. Sedangkan jika Anda memakai pupuk Urea, Anda bisa menyeimbangkan nutrisi yang didapatkan oleh bawang putih ini dengan menambahkan pupuk ZK.

  • Penjarangan dan Penyulaman

Meskipun sudah dirawat dengan baik, kadang-kadang ada beberapa tanaman bawang putih lanang yang tidak tumbuh sempurna. Oleh sebab itu, diperlukan adanya upaya penyulaman untuk menambal tanaman-tanaman yang telah mati. Proses ini biasanya dilakukan seminggu setelah penanaman bibit. Sedangkan penjarangan ialah upaya mengurangi jumlah tanaman di suatu lahan akibat populasinya terlalu padat.

  • Penyiangan

Penyiangan lahan bisa dilakukan sebanyak 2 kali/periode penanaman yaitu 2-3 minggu setelah tanam dan 4-5 minggu setelah tanam. Proses ini dilaksankan dengan membersihkan semua gulma yang tumbuh di lahan hingga tuntas. Namun bila tanaman pengganggu masih tumbuh cukup rimbun, Anda tetap harus menyianginya sekali lagi.

  • Pembubunan

Pembubunan adalah proses memperbaiki bedengan sebagai tempat pertumbuhan tanaman budidaya. Pembubunan dilakukan terutama pada bagian tepi bedengan yang telah longsor akibat aliran air. Tanah yang dipakai untuk memperbaiki bedengan sebaiknya diambil dari parit yang terletka di pinggirannya sehingga Anda pun bisa sekalian menggali parit tersebut.

PEMANENAN UMBI

Bawang putih tunggal biasanya dipanen setelah usianya menginjak 90-120 hari. Ciri-cirinya yaitu warna daunnya menguning dan tangkai daunnya pun terasa keras. Cara panen bisa dilakukan dengan mencabut tanaman secara langsung. Tetapi jika tekstur media tanamnya terlalu keras, pemanenan harus dikerjakan dengan teknik pencungkilan agar tidak merusak umbi bawang putih lanang. Hasil panen kemudian diikat per 30 tangkai tanaman. Jemur tanaman bawang putih ini selama 1-2 minggu untuk mengurangi kadar airnya sehingga memiliki daya simpan yang lebih lama.