Contoh varietas tanaman nanas yang unggul di antaranya Smooth Cayenne, Queen, dan Spanish. Namun ada 2 jenis nanas varietas Spanish yaitu Red Spanish, dan Green Spanish. Tapi pada kenyataannya petani lokal biasanya membudidayakan tanaman nanas varietas Smooth Cayenne atau Queen. Kenapa? Sebab kedua jenis varietas tanaman nanas ini dinilai bisa menghasilkan buah nanas dengan kualitas yang lebih bagus dan diterima dengan baik oleh pasar.
Nanas jenis Smooth Cayenne biasanya digunakan sebagai buah kalengan. Ciri-cirinya antara lain :
- Tepi daun tidak berduri atau berduri hanya di ujung
- Ukuran matanya cukup lebar
- Daging buah berwarna kuning pucat
- Warnanya tembus cahaya (transparan)
- Mengandung air yang cukup banyak
Nanas jenis Queen umumnya dikonsumsi dalam keadaan yang segar. Adapun ciri-cirinya yaitu :
- Tepi daunnya berduri
- Ukuran buah relatif kecil
- Wujud mata kecil dan menonjol
- Daging buah berwarna kuning keemasan
- Memiliki tekstur yang renyah
- Wujudnya tidak transparan
Sedangkan ciri-ciri nanas jenis Spanish di antaranya :
- Daunnya berduri
- Duri daun berwarna merah atau hijau
- Kontur mata datar
- Ukuran mata lebih lebar daripada Smooth Cayenne
- Daging buah mengandung banyak air
- Daging buah berserat
- Wujudnya transparan
- Rasa daging buah kurang manis
Pengadaan bibit merupakan pekerjaan yang sangat penting dalam membudidayakan tanaman nanas sehingga wajib dilaksanakan dengan tepat dan hati-hati. Bibit yang baik adalah bibit yang berasal dari tanaman induk yang unggul serta bebas dari hama/penyakit, terutama tipe sistemik. Tanaman nanas ini sendiri dapat diperbanyak secara konvensional maupun in-vitro. Khusus untuk perbanyakan tanaman secara konvensional dapat dilakukan dengan metode generatif ataupun vegetatif.
Perbanyakan tanaman nanas secara generatif biasanya hanya dipilih untuk tujuan pemuliaan. Peru Anda tahu, tanaman nanas memiliki sifat yaitu self incompatible. Artinya polen nanas tidak bisa berfungsi jika terjadi penyerbukan sendiri sehingga tak akan terbentuk biji. Biji nanas hanya akan terbentuk manakala terjadi penyerbukan di antara varietas tanaman yang berbeda. Nantinya biji yang terdapat di mata bisa disemai supaya berkembang dan tumbuh menjadi tanaman.
Sementara itu, perbanyakan tanaman nanas secara vegetatif dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan tunas anakan, tunas batang, tunas dasar buah (slip), tunas mahkota, mahkota, atau stek batang. Setiap metode ini memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri mengenai tanaman yang bakal dihasilkan. Para petani biasanya memakai bibit nanas yang berasal dari tunas anakan maupun tunas batang karena ukuran tunasnya lebih besar sehingga masa pembungaannya dapat dipacu lebih cepat. Selain itu, bibit yang dihasilkan pun lebih tahan terhadap Ceratocystis spp. dan Phytopthora spp.
Metode perbanyakan tanaman nanas dengan memanfaatkan tunas diperuntukkan bagi tanaman yang mempunyai anakan dan slip yang cukup banyak seperti varietas Queen. Keuntungan dari perbanyakan dengan sistem ini yaitu mampu menghasilkan bibit yang ukurannya lebih besar daripada metode setek batang di waktu yang sama. Namun kelemahan utamnya adalah jumlah bibit yang dihasilkan jauh lebih sedikit sehingga kurang cocok diaplikasikan untuk kegiatan budidaya secara massal.
Di bawah ini merupakan tabel tentang perbedaan karakteristik bibit tanaman nanas yang dihasilkan dari anakan, slip, dan mahkota!
Faktor Pembeda | Anakan | Slip | Mahkota |
Periode ketersediaan | 4-12 bulan setelah panen | pada saat panen | pada saat panen |
Ciri-ciri morfologi | daun panjang dan langsing, sudah berakar | batang dan daun pendek, lebih roset | batang sangat pendek, daun banyak |
Jumlah tunas/tanaman | 2-3 | ±5 tergantung kultivar & kesehatan tanaman | biasanya 1 |
Bobot tunas | 300-500 gram | 50-100 gram | 100-250 gram |
Kedalaman tanam | ditanam dalam untuk mencegah kekeringan | ditanam kurang dalam daripada anakan | ditanam dangkal |
Homogenitas | sangat heterogen bila diambil di fase berbeda | kurang heterogen dibandingkan anakan | biasanya seragam |
Waktu berbuah | 12 ± 1 bulan | 18 ± 1 bulan | 23 ± 1 bulan |
Ketahanan terhadap penyakit | agak tahan | agak tahan | kurang tahan |
Lain lagi dengan penggunaan teknik perbanyakan tanaman nanas secara in-vitro, di mana metode ini sendiri mampu menghasilkan bibit tanaman dengan jumlah yang banyak dalam waktu yang relatif lebih singkat. Selain itu, penerapan metode perbanyakan in-vitro ini juga dapat meminimalkan infeksi atau penularan virus. Sayangnya ada kemungkinan bibit tanaman nanas yang diperbanyak secara in-vitro ini bakal mengalami mutasi (off-type) yang mempengaruhi karakteristiknya.
Sebaiknya dilakukan proses penyeleksian terlebih dahulu sebelum bibit nanas ditanam. Jadi bibit yang tidak sehat maupun terserang penyakit harus disingkirkan. Bibit yang sehat selanjutnya dikelompokkan berdasarkan ukuran dan asal-usulnya. Pekerjaan ini sangat penting dilaksanakan untuk mempermudah dalam pemeliharaan tanaman, induksi pembungaan (forcing), dan pemanenan hasil nantinya. Perlu diketahui sebelumnya bahwa perbedaan ukuran bibit akan berpengaruh terhadap induksi pembungaan, panen, dan ukuran buah nanas yang dihasilkannya.
Di bawah ini merupakan tabel pengaruh bobot bibit (gram) terhadap umur tanaman nanas siap untuk diinduksi pembungaan!
Bobot Bibit Tanaman Nanas | Umur Bibit Siap Diinduksi Pembungaan |
100 gram | 10 bulan |
200 gram | 9-9,5 bulan |
300 gram | 8,5 bulan |
400 gram | 7,5 bulan |
500 gram | 7 bulan |
600 gram | 6-6,5 bulan |