Anda yang mempunyai tanaman anggrek di rumah pasti akan merasa sangat gembira ketika melihat adanya tonjolan kecil yang muncul dari tanaman tersebut. Sebab tonjolan kecil tadi tidak lain adalah bakal kuntum bunga anggrek. Perasaan gembira ini akan semakin menjadi-jadi saat tonjolan kecil tersebut tumbuh menjadi tandan bunga dengan calon kuntum bunga yang berderet di sepanjang tandan bunga.
Biasanya dibutuhkan waktu yang cukup lama bagi tonjolan kecil pada tanaman anggrek ini untuk berubah wujud menjadi tandan bunga. Anda pun menunggunya dengan tidak sabar. Tapi apa mau di kata. Setelah beberapa hari Anda menunggu perkembangan tonjolan kecil tadi, calon kuntum bunga ini tiba-tiba menguning dan akhirnya rontok sendiri. Anda pun merasa kecewa bukan main. Kira-kira apakah yang sedang terjadi?
Kasus kerontokan bakal kuntum bunga anggrek memang bisa terjadi. Adapun faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya masalah ini di antaranya :
- Kuntum Bunga yang Pertama Tumbuh
Kuntum bunga anggrek yang mengalami kerontokan sebenarnya merupakan peristiwa yang wajar terjadi. Terutama kalau tanaman anggrek yang Anda pelihara diperbanyak dari teknik kultur jaringan. Biasanya bunga pertama yang ditumbuhkan oleh anggrek ini sering mengalami kerontokan, dan kejadian ini merupakan kewajaran.
Bahkan tidak jarang kalau tanaman tersebut hanya menghasilkan tandan yang pendek dan sedikit kuntum. Hal ini terjadi lantaran tanaman baru pertama kali memasuki fase generatif dalam daur hidupnya sehingga metabolisme hormon dan akumulasi energinya belum begitu sempurna.
- Tanaman Kekurangan Cahaya Matahari
Cahaya matahari memiliki manfaat yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Sebab cahaya ini yang menjadi pemicu terjadinya proses fotosintesis. Apabila cahaya matahari yang didapatkan oleh tanaman anggrek sedikit, maka laju proses fotosintesis pun menjadi lamban. Akibatnya yaitu cadangan makanan yang dihasilkan menjadi sedikit.
Karena sudah memasuki fase generatif, mau tak mau anggrek pun tetap menghasilkan kuntum bunga meskipun dengan cadangan makanan yang terbatas. Akhirnya setelah tanda bunganya terbentuk, tandan tersebut berukuran pendek serta bakal bunganya banyak yang berguguran. Penyebabnya tidak lain karena bakal-bakal bunga tadi tidak mendapatkan suplai makanan yang cukup. Perlu Anda ketahui, bakal bunga seperti jaringan tanaman lainnya yang membutuhkan energi dan materi sel.
- Tanaman Mengalami Kekeringan Ekstrem
Kasus kekeringan yang cukup parah dapat menyebabkan dampak yang serius terhadap anggrek. Sebagai contoh, bakal kuntum bunganya bisa mengalami kerontokan. Sebab suhu yang terlalu tinggi juga akan memicu penguapan air di dalam tanaman yang tinggi. Cadangan air yang ada di dalam tanaman pun akan cepat menghilang. Perlu diketahui, penguapan tidak hanya terjadi pada media saja, tetapi juga pada permukaan tanaman itu sendiri.
Apabila penguapan ini terjadi secara terus-menerus akibat suhu yang terlampau ekstrem, akibatnya tanaman pun akan kehilangan banyak air dari dalam selnya. Jaringan muda (meristem) tanaman tersebut yang akan terkena dampaknya pertama kali. Salah satunya ialah calon kuntum bunga anggrek. Sel-sel yang menyusun calon bunga tersebut akan menyusut. Jaringan di dalamnya akan mengerut. Akhirnya kuntum tersebut gugur sendiri.
- Perubahan Suhu secara Mendadak
Perubahan fisiologis tanaman anggrek bisa terjadi secara mendadak apabila terjadi perubahan suhu secara mendadak. Contohnya yaitu aktivitas enzimetis di dalam tubuh tanaman menurun yang dipengaruhi oleh suhu. Turunnya aktivitas enzim ini membuat tanaman anggrek mengalami stres. Gejalanya antara lain daun menguning dan rontok, kuntum bunga berguguran, dan lain-lain.
Setiap jenis anggrek memiliki batas toleransi suhu yang berbeda. Umumnya anggrek yang habitat aslinya di dataran tinggi mempunyai toleransi suhu yang lebih rendah. Maka tak heran kalau anggrek tersebut akan menunjukkan gejala stres pada saat awal dipindah ke dataran tinggi. Apalagi selama pengiriman, tanaman diletakkan di tempat yang gelap, panas, dan pengap serta mobil yang dilengkapi AC.
- Pemakaian Pupuk Daun yang Berlebihan
Pemakaian pupuk kimia di satu sisi bermanfaat bagi tanaman untuk menyuburkan pertumbuhannya. Namun di sisi lain, pupuk ini juga bisa berubah menjadi racun jika pemakaiannya dilakukan secara berlebihan. Bakal bunga anggrek bisa rontok sampai tanaman tersebut mati akibat penggunaan pupuk yang terlalu banyak.
Saat cairan pupuk yang terlalu pekat mengenai bakal kuntum bunga, cairan ini akan menembus ke dinding sel dengan mudah. Selanjutnya cairan ini akan menyebabkan terjadinya osmosis yang tak terkendali. Hal ini mengakibatkan cairan dari dalam kuntum bunga akan keluar dari dalam sel. Membran sel pun akan mengerut dan rusak. Lambat laun sel-sel tersebut akan mati.
- Serangan Hama-hama Pengganggu
Beberapa hama bisa mengganggu pertumbuhan bakal kuntum bunga anggrek hingga menyebabkan rontoknya bakal bunga tersebut. Di antaranya yaitu serangan lalat dan kutu gajah. Beberapa lalat kerap meletakkan telurnya ke dalam kuntum bunga. Setelah telur tersebut menetas, larva lalat akan memakan kuntum bunga tersebut sedikit demi sedikit.
Sedangkan kutu gajah biasanya menghisap cairan yang ada di dalam jaringan muda, termasuk bakal kuntum bunga. Serangan kutu gajah ini begitu rakus dalam menghisap dan merusak jaringan muda. Belum sampai di situ, kutu gajah dewasa selanjutnya akan meletakkan telur-telurnya di area tersebut. Setelah telurnya menetas, larva kutu gajah juga akan mengikuti induknya merusak tanaman untuk memperoleh makanan.
- Serangan Penyakit
Selain hama, beberapa penyakit juga dapat menyebabkan kuntum bunga anggrek mengalami kerontokan. Umumnya serangan ini dipicu oleh lingkungan sekitar yang mendukung serangan penyakit tersebut. Di antaranya yaitu kondisi udara yang terlalu lembab, sirkulasi udara yang tidak lancar, serta kondisi permukaan tanaman yang basah. Kondisi semacam ini akan memicu terjadinya serangan penyakit hingga membuat bakal kuntum bunga tiba-tiba rontok.