Sebagai pencinta tanaman, lingkungan rumah tinggal Anda sengaja dipenuhi dengan tumbuh-tumbuhan. Berbagai macam tumbuhan dan pepohonan Anda tanam. Bukan hanya tanaman hias, beberapa tanaman buah pun ditanam di beberapa sudut pekarangan. Tujuannya agar rumah Anda nyaman ditempati, terasa sejuk dan asri, serta suasananya begitu alami. Setiap hari Anda meluangkan waktu beberapa saat untuk merawat semua tanaman tersebut. Mulai dari menyirami, memberikan pupuk, dan memangkasnya Anda lakukan dengan senang hati.
Hasilnya adalah tanaman-tanaman milik Anda pun tumbuh dengan baik. Semua tanaman tadi tumbuh subur, sehat, normal, dan berkembang sebagaimana mestinya. Anda merasa sangat bahagia melihat tanaman-tanaman ini. Namun ketika Anda memperhatikan lebih seksama, tampak ada salah satu tanaman yang pertumbuhannya kurang bagus. Entah kenapa tanaman tadi masih pendek saja padahal Anda yakin sudah menanamnya cukup lama. Seharusnya tanaman tersebut sudah cukup tinggi mengingat usianya yang sudah tua.
Anda pun bertanya-tanya sendiri, mengapa ya postur tanaman tersebut kerdil? Apa penyebab utamanya? Nah, berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan tanaman menjadi kerdil!
- Kebutuhan Unsur Hara Tidak Tercukupi
Tanaman membutuhkan unsur hara dalam jumlah yang cukup untuk dapat tumbuh dengan baik. Tidak hanya unsur hara mikro primer, tetapi unsur hara mikro sekunder pun harus didapatkan oleh tanaman tersebut. Beberapa unsur hara yang penting bagi tanaman antara lain nitrogen fosfor, kalium, kalsium, magnesium, belerang, mangan, besi, tembaga, seng, molibden, borium, dan klorida. Tanaman yang kekurangan unsur hara khususnya nitrogen akan tumbuh kerdil karena pertumbuhannya terhambat.
- Tanaman Kekurangan Sinar Matahari
Tanaman yang tidak mendapatkan sinar matahari secara langsung minimal selama 8 jam per hari akan tumbuh kerdil. Tanaman tersebut justru akan mengalami pertumbuhan memanjang dan tidak kokoh pertumbuhannya. Hal ini dikarenakan sinar ultraviolet yang dapat menghambat hormon memanjang pada tanaman tersebut tidak didapatkannya secara optimal. Anda sebaiknya segera memindahkan tanaman tadi ke tempat yang bisa mendapatkan sinar matahari penuh.
- Air yang Diperoleh Tanaman Kurang
Tanaman membutuhkan air dalam jumlah yang guna mendukung pertumbuhannya. Yang harus Anda tahu kalau kebutuhan setiap jenis tanaman berbeda dengan tanaman yang lain. Habitat asli tanaman tersebut yang mempengaruhinya. Anda bisa menyirami setiap hari kepada tanaman-tanaman yang memiliki habitat asli di iklim tropis. Sedangkan untuk tanaman yang berasal dari kawasan subtropis, sebaiknya disiram setiap 2-3 hari sekali tetapi terus dijaga kelembaban udaranya. Berbeda dengan tanaman khas gurun yang perlu Anda sirami setiap seminggu sekali.
- Suhu Udara yang Tidak Sesuai
Kondisi cuaca yang tidak sesuai dengan tanaman juga dapat mengakibatkan tanaman tadi tidak tumbuh dengan optimal. Tanaman tersebut akan tumbuh kerdil tidak sebagaimana mestinya. Walaupun lokasi penanaman bibit tanaman yang paling baik berada di tempat terbuka supaya tanaman bisa memperoleh sinar mentari secara optimal, tetapi kalau suhu udaranya terlalu panas, tanaman tadi justru tidak akan tumbuh maksimal. Guna menjaga suhu udara, Anda bisa menyirami area di sekitar tanaman terutama ketika siang hari.
- Tanaman Memang Asli Kerdil
Para ilmuwan di bidang pertanian kini telah berhasil menciptakan varietas tanaman baru yang memiliki sifat dan karakteristik sesuai keinginan mereka. Salah satunya ialah varietas tanaman yang sengaja dibuat kerdil agar petani bisa lebih mudah saat memanen buah-buahnya. Contohnya pada pohon pepaya, jeruk, dan jambu biji. Bila bibit tanaman yang Anda tanam memang termasuk dalam varietas yang kerdil ini, maka sudah wajar kalau tanaman tersebut tidak cepat tumbuh sebar. Namun Anda tidak perlu khawatir sebab tanaman tadi tetap akan berbuah dalam waktu yang normal.
- Infeksi Serangan Virus Penyakit
Tanaman juga bisa sakit karena terinfeksi oleh suatu penyakit. Adapun dampak dari serangan penyakit tersebut salah satunya ialah pertumbuhan tanaman menjadi lambat sehingga tampak kerdil. Kasus ini biasanya terjadi pada tanaman yang berjenis sereal seperti padi dan gandum yang kerap terserang penyakit kerdil dan kopong. Solusinya adalah Anda harus menyemprotkan fungisida secara tepat sesuai dengan gejala awal yang diperlihatkan oleh tanaman.