Melati (Jasmine officinalle) ialah tanaman bunga yang termasuk ke dalam suku Oleaceae di dalam genus Jasminum. Tanaman melati berupa perdu yang mempunyai batang tegak serta tumbuh secara menahun. Bunga melati mempunyai aroma wangi yang semerbak. Beberapa daerah di Indonesia menyebut melati sebagai menuh, meulu, riwat, menyuru, melur, manduru, mundu, manyora, ataupun malete. Kami yakin Anda juga pasti sudah akrab sekali dengan tanaman yang satu ini, kan?
Tanaman melati dapat tumbuh dengan baik apabila dipelihara pada dataran rendah hingga dataran tinggi, sampai di ketinggian 1.500 meter dpl. Media tanam yang bagus untuk mendukung pertumbuhannya yakni tanah yang ringan, remah dan porous, berdrainase baik, banyak bahan organik, mempunyai kelembaban yang baik, serta pH-nya berkisar antara 6-7. Curah hujan yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhann tanaman melati sekitar 5-6 bulan/tahun dengan suhu udara di kisaran 27-32 derajat celsius.
Pada umumnya, tanaman melati akan berbunga saat usianya mencapai 10-11 bulan. Lantas, bagaimana caranya memelihara tanaman melati dengan benar? Ikuti kiat-kiat selengkapnya sebagai berikut!
Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan dilakukan apabila populasi tanaman melati pada suatu lahan terlalu rapat sehingga mereka saling berebut makanan dan air. Jika tidak dilakukan penjarangan, akibatnya tanaman-tanaman tersebut tak akan tumbuh normal karena kebutuhan gizinya tidak tercukupi dengan baik. Sedangkan penyulaman adalah mengganti tanaman-tanaman melati yang berpenyakit dan tidak normal dengan tanaman melati yang baru. Penyulaman ini biasanya dilaksanakan sampai semua tanaman melati yang dipelihara berusia sebulan. Pengerjaannya dilakukan saat pagi dan sore hari waktu sinar matahari bersinar tak terlalu terik dan suhu udara juga tidak begitu panas.
Penyiangan
Memasuki usia sebulan setelah penanaman biasanya lahan akan ditumbuhi oleh rumput liar. Kalau Anda membiarkannya begitu saja, maka gulma tersebut bakalan menjadi pesaing bagi tanaman melati dalam memperoleh air, unsur hara, dan sinar matahari. Oleh sebab itulah, perlu dilakukan upaya memberantas rumput-rumput liar yang tumbuh di lahan penanaman. Caranya dapat melalui pencabutan gulma secara langsung menggunakan tangan serta pemakaian bahan-bahan kimia.
Pemupukan
Tanaman melati harus diberi pupuk tambahan setiap tiga bulan sekali. Pupuk yang digunakan terdiri atas urea 300-700 kg, STP 300-500 kg, dan KCI 100-300 kg masing-masing setiap hektar/tahun. Pupuk-pupuk ini bisa diberikan dengan cara menyebarkannya di dalam parit di antara barisan tanaman atau sekeliling tajuk tanaman dengan kedalaman sekitar 10-15 cm, lalu ditutup memakai tanah. Metode lainnya adalah memasukkan pupuk ke dalam lubang tugal yang ada di sekeliling tajuk melati.
Pemupukan paling baik dilaksanakan sebelum pemangkasan, sewaktu tanaman berbunga, serta setelah pemanenan bunga. Pemupukan juga perlu dilakukan saat pertumbuhan tanaman melati terlihat kurang optimal. Perlu Anda ketahui, pemberian pupuk yang banyak mengandung unsur fosfor dapat membantu meningkatkan produksi bunga melati. Pengerjaan pemupukan ini idealnya pada saat pagi atau sore hari. Anda harus melaksanakan proses pemupukan ini dengan sebaik-baiknya.
Pengairan dan Penyiraman
Tumbuhan melati memerlukan kapasitas air dalam jumlah yang cukup banyak, terutama pada fase awal pertumbuhannya. Itu sebabnya, teknik pengairan ini harus dilaksanakan secara berkelanjutan setiap hari setidaknya sampai usia tanaman mencapai satu bulan. Proses pengairan dikerjakan setiap pagi dan sore hari melalui penyiraman hingga tanah di sekitar tanaman menjadi basah. Sebab bagaimanapun tanaman melati membutuhkan air yang cukup banyak untuk mendukung pertumbuhannya.
Penyemprotan ZPT
ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) yang diberikan ke tanaman melati bertujuan untuk meningkatkan sekaligus mempertahankan tingkat produksi bunganya. ZPT yang terbukti bagus untuk mendukung pertumbuhan tanaman ini meliputi Cycocel serta Etherel. Teknik pemberian ZPT yakni menyemprotkannya ke seluruh bagian tanaman, khususnya di ujung dan tunas pembungaan. Dosis ZPT yang disarankan untuk tanaman melati antara lain Cycocel sebanyak 3.000-5.000 ppm dan Etherel 500-1.500 ppm.
Pemangkasan
Tujuan pemangkasan adalah mendorong pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi lebih baik. Pemangkasan diberlakukan pada bagian cabang dan ranting tanaman melati yang sakit, kering, ataupun tidak produktif lagi. Pada melati jenis hias, pemsangkasan juga dimaksudkan untuk membentuk postur tanaman sehingga bakal nampak lebih indah. Sementara pada tanaman melati budidaya, pemangkasan ini bermanfaat pula untuk memicu pertumbuhan tunas-tunas baru sehingga dapat mempercepat waktu berbunganya tanaman tersebut.