Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, nama tin mungkin sudah tidak asing lagi di telinga. Meski tanaman ini bukan berasal dari Indonesia dan belum banyak petani kita yang mencoba untuk membudidayakannya, tapi tanaman tin sudah begitu akrab. Sebab tanaman tin memang berulang-ulang kali disebut di dalam Kitab Suci Al Qur’an. Tanaman surga ini menebar manfaat di muka bumi melalui khasiat yang terkandung di dalamnya.
Bagi Anda yang tertarik menanam pohon tin, silakan Anda bisa membeli bibitnya secara online di www.tokotanaman.com. Harga tanaman ini sangat beragam tergantung varietasnya. Ada yang harganya sangat murah, ada pula varietas tin yang berharga mahal. Walaupun berbeda-beda varietasnya, pada dasarnya cara merawat tanaman ini sama saja. Dengan memberikan perawatan yang benar, tanaman tin Anda akan cepat menghasilkan buah.
Adapun tata cara dalam merawat tanaman tin di antaranya :
- Gunakan Bibit dari Cangkok/Okulasi
Tanaman tin bisa dikembangbiakkan melalui berbagai cara. Tidak hanya ditumbuhkan dari biji saja, Anda pun dapat memperbanyak tanaman ini menggunakan metode stek batang, cangkok, dan okulasi. Kalau ingin pohon tin yang Anda tanam lekas berbuah, Anda harus membeli bibit yang berasal dari cangkok/okulasi. Alasannya karena bibit yang berasal dari kedua metode tersebut sebenarnya sudah tua sehingga tidak lama lagi pasti akan menghasilkan buah.
- Sambunglah dengan Akar Loa
Kelemahan terbesar dari tanaman tin yaitu batang bawah dan akarnya mempunyai karakteristik yang tidak terlalu bagus. Batang bawah dan akar tin ini terlalu lemah sehingga membuat pertumbuhannya lamban serta mudah terserang oleh hama dan penyakit. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, Anda bisa menyambung tanaman tin dengan tanaman loa yang memang masih satu keluarga. Pemakaian batang bawah dari tanaman loa akan memaksimalkan pertumbuhan tanaman tin sebagai batang atasnya.
- Tanam di Tanah Langsung
Disarankan untuk menanam bibit tin di tanah langsung daripada menanamnya di pot atau polybag. Mengapa? Dengan menanam tin langsung di tanah, Anda memberikan kesempatan bagi tanaman ini untuk tumbuh secara maksimal serta mendapatkan air dan bahan organik sebanyak-banyaknya. Pertumbuhan tanaman tin pun lebih baik ketimbang menanamnya di pot/polybag.
- Tanam di Lokasi yang Tepat
Di manakah lokasi penanaman tin yang paling tepat? Jawabannya yaitu di tempat yang bisa mendapatkan sinar matahari secara maksimal. Tanaman tin memang sangat menyukai sinar matahari. Tanaman ini akan tumbuh subur apabila bisa mendapatkan sinar matahari dalam jumlah yang banyak. Sinar mentari akan merangsang pertumbuhan tanaman ini serta memungkinkannya dapat melakukan fotosintesis dengan baik. Pastikan pula tanaman tin ini tidak tertutupi oleh naungan.
- Pakai Media Tanam yang Porous
Tanaman tin merupakan tumbuhan gurun yang menghendaki media tanam cenderung kering. Tetapi tingkat kesuburan media tanam tetap menjadi poin terpenting untuk diperhatikan. Kami rekomendasikan pakailah media tanam yang bersifat porous untuk menanam tin. Ini adalah media tanam terbaik sebab memungkinkan air siraman dapat mengalir secara lancar. Anda bisa membuatnya dari campuran tanah yang telah diayak, pasir halus, dan pupuk kandang secukupnya.
- Siram Setiap 2-3 Hari Sekali
Sebagai tanaman gurun, tin tidak terlalu menyukai media tanam yang terlalu basah. Bahkan tanaman ini bisa membusuk dan mati bila kondisi media tanamnya tergenangi air. Penyiraman sebaiknya dilakukan seperlunya saja. Anda bisa menyirami tanaman ini setiap 2-3 hari menggunakan air secukupnya. Hindari menyiram tanaman di setiap hari meskipun kondisi cuaca pada saat itu sedang panas. Biarkan tin tumbuh seperti di habitat alaminya.
- Berikan Pupuk sesuai Kebutuhan
Kunci utama agar tanaman tin cepat berbuah terletak pada mekanisme pemberian pupuk. Anda harus memberikan pupuk kepada tanaman ini dengan dosis, cara, dan pemilihan yang tepat. Dalam masa pertumbuhan awal sampai berumur 2 tahun, Anda harus memacu pertumbuhan generatifnya supaya pohon tin ini tumbuh tinggi, besar, dan memiliki banyak cabang. Barulah kemudian upaya perangsangan untuk memaksimalkan pertumbuhan vegetatifnya dilakukan. Di sini Anda bisa memakai pupuk organik dan anorganik untuk mencapai tujuan tersebut.
- Perbanyak Cabang Tanaman
Buah tin tumbuh di sepanjang batang tanaman. Artinya semakin banyak cabang yang dimiliki oleh pohon tin, maka semakin banyak pula buah tin yang bisa dihasilkannya. Adapun untuk memperbanyak cabang pada tanaman tin, Anda bisa menoreh lapisan kulit pada batang, tepat di bawah cabang yang sudah ada. Nantinya dari bekas torehan tersebut akan muncul tunas baru. Rawatlah dengan baik tunas ini agar tumbuh subur dan berubah menjadi cabang yang besar dan panjang.
- Pangkas Cabang yang Tidak Bagus
Jangan membiarkan pohon tin terus menumbuhkan daun hingga kondisinya menjadi sangat lebat. Kenapa? Selain akan membuatnya lambat dalam menghasilkan buah, kondisi ini juga tidak bagus bagi kesehatannya. Tidak sedikit hama dan bibit penyakit yang senang membuat sarang di pohon yang terlalu rimbun. Oleh sebab itu, Anda perlu memangkas tanaman tin secara berkala. Pangkaslah bagian cabang-cabang dan daun yang tidak terlalu bagus. Jangan membuang daun tin sebab di dalamnya banyak mengandung khasiat yang baik untuk tubuh. Anda bisa mengolahnya menjadi minuman teh.
- Atasi Serangan Hama dan Penyakit
Waspadalah terhadap serangan hama dan penyakit yang bisa menimpa tanaman tin Anda. Faktanya tanaman ini memang mempunyai cukup banyak hama dan penyakit yang bisa mengganggu kesehatannya. Serangan hama/penyakit dapat menimbulkan dampak yang ringan sampai fatal. Anda harus menanggapi dengan serius semua hama dan penyakit yang bisa menyerang tin. Deteksi sedini mungkin, kemudian lakukan upaya pengendalian hama/penyakit secara tepat.