Tips & Trik Memilih Bakalan Bonsai yang Berkualitas Bagus, Catat Baik-baik!

Bonsai bukanlah sekadar tanaman hias semata, tetapi ada suatu nilai seni yang terkandung di dalamnya. Maka sudah menjadi sebuah kewajaran kalau tanaman bonsai selalu dibanderol dengan harga yang jauh lebih mahal daripada tanaman hias biasa. Jika Anda mau mempunyai bonsai tanpa mengeluarkan uang yang banyak, Anda bisa mencari bakalan bonsai sendiri lalu merawatnya dengan baik sehingga menjadi sebuah tanaman bonsai yang indah dan bernilai seni tinggi.

Mencari bakalan bonsai biasanya dilakukan di pedalaman hutan atau daerah rawa-rawa. Di sini, Anda bisa menemukan bakalan bonsai yang kualitasnya bagus. Namun kadang-kadang kita dapat menjumpai bakalan bonsai yang menarik secara tanpa sengaja. Sebelum mengambil bakalan bonsai tersebut untuk dibawa pulang, setidaknya kita harus sudah bisa menentukan gambaran tentang arah dan bentuk dari bonsai tersebut nantinya. Sehingga keinginan untuk merawatnya pun tinggi.

Memang sebelum benar-benar mengambil bakalan bonsai dari alam, Anda harus sudah mempunyai pandangan mengenai bakalan tersebut akan dibentuk seperti apa nantinya. Sehingga bakal lebih mudah bagi Anda untuk merawat bakalan ini ke depannya. Namun tentu saja Anda harus menyiapkan beberapa rencana cadangan, di samping rencana utama. Dengan perencanaan yang matang, waktu dan tenaga yang kita perlukan untuk mencarinya pun menjadi lebih efektif dan efisien.

Sebenarnya terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan bakalan bonsai, antara lain :

  • Persemaian dari biji tanaman. Ada beberapa jenis tanaman yang justru nampak lebih indah saat ditanam dari bijinya. Misalnya yaitu sawo, jeruk lingkit, nam nam, dewa daru, dan lain-lain. Bibit yang ditanam dari biji ini mempunyai keunggulan yaitu akarnya sangat kuat dan Anda juga dapat menentukan gaya bonsai tersebut sejak dari kecil. Tetapi Anda harus bersabar ya karena proses tumbuh biji ini hingga menjadi tanaman yang cukup besar memerlukan waktu yang lama.
  • Perbanyakan tanaman secara buatan (vegetatif). Misalnya seperti cangkok, stek, dan okulasi. Perbanyakan dengan teknik ini bisa dilakukan terhadap semua tanaman yang mengandung kayu. Pilihlah cabang tanaman yang memang layak digunakan sebagai bakalan bonsai. Kemudian lakukan upaya perbanyakan tanaman terhadap cabang tersebut dengan baik.
  • Mengambil anakan yang tumbuh dari akar tanaman induk. Metode ini sangat mudah dilakukan karena pada dasarnya anakan tersebut cukup mudah dirawat setelah dipisahkan dari tanaman induknya. Contoh tanaman yang dapat diperbanyak dengan metode ini yaitu ranting putri dan tanaman sisir. Gunakan alat yang steril saat memisahkan bibit dari induknya.
  • Mengambil tanaman yang tumbuh di alam. Kita patut bersyukur karena Indonesia mempunyai alam yang terbentang sangat luas. Sehingga kita bisa berburu bakalan bonsai langsung di alam. Tenang saja, kegiatan ini diperbolehkan asalkan tidak merusak lingkungan tentunya. Biasanya bakalan bonsai ini menemel di pohon, tumbuh di bangunan tua, area pinggiran sungai, dan batu karang. Keunggulannya ialah bakalan ini memiliki bentuk yang alami.

Ketika Anda sedang mencari bakalan bonsai, Anda perlu memilih bakalan-bakalan yang dijumpai secara bijaksana agar pekerjaan Anda tidak terlalu merepotkan. Berikut ini kiat-kiat yang wajib Anda perhatikan dalam memilih bakalan bonsai!

  1. Namanya juga masih bakalan. Jadi sebaiknya Anda memilih bakalan bonsai yang memiliki ukuran yang tidak terlalu besar dan bentuknya pun masih memungkinkan untuk diubah lagi. Jangan memaksakan diri mengambil bakalan yang ukurannya sudah cukup besar.
  2. Perhatikan dengan baik posisi akar yang dimiliki oleh bakalan bonsai tersebut. Usahakan carilah bakalan yang mempunyai akar yang simetris dan sesuai dengan model yang direncanakan. Anda bisa mencoba menggali sebagian tanah di sekitarnya untuk mengecek penampakan akar ini.
  3. Tentukan sudut pandang bakalan bonsai tersebut, baik bagian depan maupun belakangnya. Jika Anda bisa menentukannya dengan baik, berarti memang bakalan bonsai tersebut layak untuk digunakan. Anda bisa mengambilnya dengan hati-hati.
  4. Pilihlah bakalan bonsai dari tanaman yang memang mampu bertahan hidup dalam waktu yang cukup lama. Jangan sampai bonsai tersebut mati sendiri karena faktor usia. Idealnya tanaman yang akan dibuat menjadi bonsai memiliki usia rata-rata lebih dari 30 tahun
  5. Perhatikan dengan baik kondisi bakalan bonsai tersebut apakah masih hidup atau sudah mati. Ada kalanya keberadaan daun tidak menjamin bahwa bakalan tadi sebenarnya masih hidup. Tidak jarang daun ini tumbuh karena batang masih mempunyai simpanan makanan yang cukup. Tetapi kalau akarnya sudah mati, bakalan tersebut sulit untuk dihidupkan kembali.
  6. Pastikan Anda mengetahui nama asli dari bakalan bonsai yang diambil. Sehingga Anda bisa tahu pasti bagaimana cara merawat tanaman tersebut nantinya. Jangan mengambil bakalan bonsai hanya karena terlihat menarik saja. Kasihan tanaman tadi kalau akhirnya mati karena dipaksa tinggal di tempat yang tidak sesuai.
  7. Usahakan Anda memilih tanaman yang berdaun kecil atau tanaman yang memang daunnya bisa dikecilkan untuk digunakan sebagai bakalan bonsai. Kalau Anda sudah mengetahui ukuran dan bentuk daun tanaman tersebut cukup lebar dan tidak mungkin dibuat mengecil, sebaiknya Anda tidak memilihnya.