Cara Budidaya Singkong Gajah agar Hasilnya Melimpah & Besar-besar

Salah satu varietas unggul dari tanaman singkong adalah singkong gajah (Manihot esculenta). Dikatakan unggul karena setiap pohon singkong gajah ini sanggup menghasilkan umbi dengan bobot sampai 40 kg. Singkong ini bersal dari Kalimantan Timur loh. Tingginya dapat mencapai 4-5 meter dengan umur panen sekitar 10 bulan. Tanaman singkong gajah memiliki daun muda yang berwarna ungu kemerahan. Batang mudanya pun berwarna ungu kemerah-merahan. Sedangkan rata-rata ukuran daunnya jauh lebih lebar dibandingkan dengan daun tanaman singkong biasa. Pada usia 3-4 bulan, sebagian besar tunasnya akan bercabang tiga.

Apabila Anda tertarik untuk menanam tanaman singkong, silakan ikuti panduan dasarnya sebagai berikut! Prosesnya sendiri gampang banget kok, tak jauh berbeda dengan menanam tumbuhan singkong biasa.

PENANAMAN

Pada proses penanaman, Anda harus memperhatikan jarak tanamnya karena nanti akan mempengaruhi pertumbuhan bibit, daun, dan umbi. Penanaman bibit singkong gajah dengan jarak yang teratur bakalan mempermudah Anda dalam memeliharanya. Jarak tanam yang tepat harus disesuaikan dengan tingkat kesuburan media tanam. Di tanah yang subur, bibit ditanam pada jarak yang longgar sehingga umbinya akan tumbuh subur, semakin banyak, panjang, dan juga besar. Dengan menerapkan jarak yang longgar, pertumbuhan daun, batang, serta cabang tanaman pun akan semakin maksimal. Minimal bibit ditanam pada jarak 1 x 1 m, bahkan banyak pula petani yang menerapkan jarak 1 x 2 m.

Sementara itu, penanaman yang dilaksanakan di tanah yang kurang subur dilakukan dengan jarak yang cukup berdekatan. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan lahan tersebut, walaupun umbi yang dihasilkan nantinya cenderung berukuran pendek. Perlu Anda ketahui, tanaman ini tidak menyukai genangan air. Jadi penanamannya sebaiknya dikerjakan pada bedengan yang berukuran lebar 50 cm dan tinggi 50 cm yang dilengkapi saluran air. Benih singkong gajah diambil dari batang tanaman yang usianya relatif muda dengan diameter sekitar 1,5 cm. Setiap benih ini hendaknya mengandung sekitar 3-5 mata tunas. Jadi panjang benih singkong gajah ini berkisar antara 10 cm sampai 20 cm.

PEMELIHARAAN

Lahan yang akan digunakan untuk membudidayakan singkong gajah harus mendapatkan sinar matahari secara maksimal. Sebelumnya lahan tersebut wajib diolah terlebih dahulu dengan cara mencangkul atau membajak supaya teksturnya gembur. Untuk meningkatkan kesuburan lahan, Anda dapat menaburkan pupuk kandang sebanyak 2 ton/hektar. Proses penggemburan tanah akan lebih efektif apabila dilakukan bersamaan dengan proses penaburan pupuk kandang.

Pada awal penanaman singkong gajah biasanya lahan juga akan ditumbuhi oleh gulma. Jadi Anda perlu menyiangi tanaman liar tersebut secara manual paling tidak saat tanaman sudah berusia 1 bulan. Proses penyiangan ini bisa diulangi kembali ketika tanaman sudah berumur 2 bulan dan 4 bulan. Selain proses penyiangan ini, Anda pun perlu memperhatikan juga kemungkinan adanya serangan hama dan penyakit sehingga Anda mampu menanggulanginya sedini mungkin.

PEMUPUKAN

Keberhasilan dalam menanam tumbuhan singkong gajah ini sangat ditentukan oleh proses pengolahan lahan dan pemberian pupuk. Oleh karena itu, dibandingkan dengan budidaya singkong biasa, biaya yang dibutuhkan untuk membudidayakan singkong gajah jauh lebih mahal. Khususnya biaya untuk pengadaan pupuk organik. Namun biaya tersebut akan tertutupi oleh pemanenan yang menghasilkan umbi jauh lebih banyak daripada singkong biasa. Prosedur lengkap mengenai pemupukan singkong gajah akan kami bahas pada artikel selanjutnya.

PEMANENAN

Proses pemanenan singkong gajah yang baik tergantung pada teknik pemanenan dan metode dalam pencabutan umbi dari dalam tanah. Tanaman yang dipelihara di tanah liat atau tanah yang keras sering mengakibatkan banyak umbi yang tertinggal di dalam tanah atau mengalami kerusakan akibat tekanan dari tanah tersebut. Itu sebabnya, sebelum mengaplikasikan pada lahan budidaya, Anda harus mempelajari teknik pemanenan ini terlebih dahulu. Biasanya sebelum proses ini dilaksanakan, petani akan mengaliri lahan dengan air yang cukup banyak dan membiarkan selama semalaman agar tekstur tanah berubah menjadi gembur.